Maluku,CakraNEWS.ID- Gempa tektonik berkekuatan 6,8 Skala Likert,mengguncang Provinsi Maluku,pada Kamis (28/9/2019) pukul 08.48 WIT.
Informasi yang dihimpun CakraNEWS.ID dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Ambon, menuturkan hasil analisis BMKG menunjukkan informasi awal gempa bumi ini berkekuatan M=6,8 yang selanjutnya dilakukan pemutakhiran menjadi M=6,5.
Episenter gempabumi terletak pada koordinat 3,43 LS dan 128,46 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 42 km arah timur laut Kota Ambon, Propinsi Maluku pada kedalaman 10 KM.
Selanjutnya sekitar pukul 08.48 WIT gempa mengguncang beberapa daerah di Maluku seperti,Kota Ambon, Kabupaten Maluku Tengah dan Seram Bagian Barat, berkekuatan 6,8 SR, yang telah mengakibatkan kerusakan pada banyak bangunan dan secara umum telah mengakibatkan kepanikan warga yang kini telah mengamankan diri pada tempat-tempat yang dirasa aman (termasuk daerah-daerah ketinggian seperti Karpan, Kudamati).
Sesuai dengan catatan dari Dinas Sosial Provinsi Maluku, akibat dari gempa tersebut, sedikitnya 8 warga meninggal dunia,masing-masing :
- Ibu Narti Rumain (Dosen IAIN Ambon) lokasi kejadian IAIN Ambon, korban meninggal dunai akibat tertimpa reruntuhan bangunan.
- Mateis Frans,lokasi kejadian Desa Nania,Kota Ambon, korban meninggal dunai akibat tertimbun pasir.
- La Nai, warga Dusun Wailusun, Desa Wai,Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah, korban meninggal dunia akibat tertimbun reruntuhan bangunan.
- Joy Nanlohy (2),warga Lembah Argo,Desa Passo,korban meninggal dunai akibat tertimbun reruntuhan bangunan.
- Hamid Laisouw,warga Desa Tulehu,Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah,korban meninggal dunia akibat tertimbun reruntuhan bangunan.
- Aisa Maruapey, warga Desa Tulehu, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah, korban meninggal dunia akibat tertimbun reruntuhan bangunan.
- Messy Letlora (27) warga RT 005/RW 004,Kelurahan Skip, terjatuh saat hendak menyelamatkan diri berlarian keluar rumah. Korban yang sempat dilarikan ke RS Bhakti Rahayu akhirnya meninggal dunia.
- NY Jahia (56) warga Keluarahan Silale,Kecamatan Nusaniwe Kota Ambon terjatuh saat hendak menyelamatkan diri berlarian keluar rumah. Korban yang sempat dilarikan ke RST Dr Latumeten akhirnya meninggal dunia.
8 orang menjadi korban gempa dan 3 orang warga mengalami luka diantaranya:
- Ibu Amila Renuat, lokasi kejadian IAIN Ambon, korban tertimpa reruntuhan bangunan,dan tengah menjalani perawatan di RS Al-Aqhsa Manusela.
- Ibu Gamar Assagaf, lokasi kejadian IAIN Ambon, korban tertimpa reruntuhan bangunan, dan dirawat di Puskesmas Air Besar,Kelurahan Kebun Cengkeh,Kecamatan Sirimau Kota Ambon.
- WAIS, (8 bulan), lokasi di Desa Batumerah, tertimbun reruntuhan bangunan dan dirawat di RS Bhayangkara Tantui Ambon.
Selain itu, dampak dari gempa 6,8 Skla Likert tersebut membuat, kerekatan pada sejumlah fasiltas yang ada di Kota Ambon seperti
- Retaknya sambungan Jembatan Merah Putih.
- Kerusakan pada Gedung Rektorat Universitas Pattimura.
- Kerusakan pada Auditorium Universitas Pattimura.
- Kerusakan pada Gedung Kampus Universitas Pattimura jurusan Kehutanan.
- 2 unit Rumah milik warga desa Toisapu Kecamatan Leitimur Selatan mengalami rusak berat.
- 1 unit Pasar Apung di Negeri Pelau Kabupaten Maluku Tengah.
- Retaknya Jalan utama menuju dermaga Ferry Desa Liang, kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah.
- Kerusakan pada Kampus IAIN dan mengakibatkan 1 org luka2,dan sudah dilarikan ke rumah sakit terdekat.
- Kerusakan pada 1 buah Masjid di Gunung Malintang Kota Ambon.
- Kerusakan pada 1 unit Rumah masyarakat di Hative Kecil Kota Ambon.
- Kerusakan bagian Plafon Gedung BLK.
- Kerusakan pada Gedung Kantor Badan Ketahanan Pangan Provinsi Maluku.
- Kerusakan pada Gedung Gereja Rehoboth.
- Kerusakan pada Gedung Kantor Dinas Sosial Provinsi Maluku.
- Kerusakan pada bangunan Mal Citi Mal.
Lain lain :
- Operator Pusdalops dan beberapa personil BPBD Provinsi Maluku sementara membantu pemasangan tenda di RSU.Dr.Haulussy Ambon, dikarenakan banyak pasien yg berhamburan keluar ruangan.
- Tim TRC sementara meninjau beberapa titik lokasi kejadian untuk pengambilan data.
- Info kerusakan lain dari Kabupaten-kabupaten terdekat masih belum bisa diperoleh, karena pasca kejadian, siqnal telekomunikasi agak lambat.
Dinsos telah berkoordinasi dengan semua potensi terutama TAGANA yg kini telah menyebar untuk memantau situasi dan pengecekan dampak lainnya, guna mempertimbangkan langkah lebih lanjut sesuai tugas dan SOP. (CNI-01)