Menyoal Kuota CPNS Terkecil di Indonesia, Masih Ada Peluang Tergantung Lobi Pj Bupati

Adventorial News

Ambon, CakraNEWS.ID— KUOTA CPNS di kabupaten Seram Bagian Barat seakan mengiris ribuan masyarakat. Bagaimana tidak, kabupaten bertajuk Saka Mese Nusa itu menjadi yang terkecil se-Indonesia. Hanya 10 CPNS yang diterima dalam program perekrutan tahun anggaran 2024.

Perihal tersebut, menjadi sorot public Maluku. Bukan saja kabupaten SBB.

Ketua DPRD SBB, Abd Rasyid Lisaholet dikonfirmasi wartawan perihal tersebut menyampaikan penyesalannya.

Dia akui, kuota tersebut masih bisa untuk dilobi. Tergantung Pemerintah Daerah dalam hal ini Penjabat Bupati SBB.

Politisi yang besar dengan Partai Hati Nurani Rakyat itu menegaskan, hal ini tidak ada punya kaitan dengan keputusan DPRD. Melainkan yang punya peran adalah Pemerintah Daerah.

Di lapangan Kabaresi Kota Piru, Kamis Kemarin, Lisaholet menyatakan, semua itu tergantung  Bupati, sebenarnya masi ada ruang untuk bisa di usulkan  penambahan jumlah kuotanya ke pemerintah pusat.

“Kalau memang dibutuhkan  kami selaku DPRD siap untuk mendampingi Pemerintah Daerah,” Terang Lisaholit

Lisaholet mengakui sangat merasa prihatin dengan  jumlah kuota yang di berikan oleh Pemerintah Pusat. Karena dengan pemberian jata kuota  yang seperti ini sangat  berdampak  bagi  para  pemuda dan puluhan ribu sarjana muda pencari kerja. Terlebih tenaga Honorer yang masi di bebani untuk Daerah.

Diakhir masa jabatannya, Lishollet memastikan, memberikan yang terbaik bagi Kepentingan masyarakat.

“Jadi kalau hal tersebut di kaitkan dengan tugas dan fungsi DPRD, sangatlah keliru, karena berbagai keluhan Apapun yang di sampikan, baik  Honorer, ataupun  K2 serta P3K sudah dibahas bersama di komisi komisi dan semua solusi telah disampaikan ke Pemerintah Daerah,” terangnya.

Lanjut dikatakan, solusi yang disampaikan semestinya dieksekusi pemerintah daerah, karena itu merupakan tugas mereka melalui Dinas terkait untuk bisa menyampaikan bahkan mengusulkan ke pemerintah Pusat.

“Perlu diketahui bahwa  tugas  DPRD suda di laksanakan, dan bukan hanya keluhan dari Para Honorer atau para tenaga Kontrak saja yang kita bahas, tetapi  semua keluhan serta masalah dan kendala yang terjadi di seluruh warga masyarakat  SBB.  Ketika disampaikan suda pasti diupayakan untuk mencari solusi serta jalan keluar yang terbaik ,” pungkasnya.*** CNI-04

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *