Ambon, CakraNEWS.ID– BASTIAN Matinahoruw salah satu pemuda dari negeri Kaibobo melayangkan surat terbukanya kepada Penjabat Bupati Seram Bagian Barat (SBB), Andi Chandra As ‘Aduddin, Kamis (14/08).
Surat yang dikirim terbuka di akun Facebook pribadinya, Bastian (nama sebenarnya) mengakui sulit menemui jenderal aktif TNI tersebut.
Dikatakan, pihaknya hendak menemui penjabat Bupati terkait sejumlah agenda akhir tahun yang sementara tengah berjalan pentahapannya.
“Mewakili Seluruh warga Desa Kaibobo memberitahu Bapak melalui tulisan ini karena bertemu dengan Bapak adalah hal yang tidak mungkin terlaksana.
Bapak Carteker Yang Terhormat, Kami bukan segala-galanya di Kabupaten ini, tapi kami juga warga Negara Republik Indonesia yang sementara bapak pimpin di Kabupaten Saka Mese Nusa,” Bastian.
Bastian yang merupakan kader Angkatan Muda Gereja Protestan Maluku (AMGPM) mengisyaratkan keinginam masyarakat negeri Kaibobo yakni adanya perhatian terhadap akses jembatan penghubung yang ambruk.
“Bapak Carteker Yang Terhormat, Kami tidak ingin yang berkelebihan tapi kami butuh sedikit perhatian terhadap jembatan yang menjembatani aktivitas jalanya kehidupan di Desa kami,” kata dia.
Bastian menjelaskan, akhir tahun mendatang, negeri Kaibobo akan meresmikan gedung gereja.
Diakui pula, momentum tersebut bertetapan dengan Musyawarah Pimpinan Purna (MPP-AMPGP) ke 34.
Agenda tersebut melibatkan Pendeta se-provinsi Maluku-Maluku Utara yang akan digelar Oktober, satu bulan pasca peresmian gedung gereja GPM di Kaibobo.
“Bapak Carteker yang Terhormat, kami tahu bahwa Bapak juga Orang ver-Agama, tolong jangan biarkan rasa Toleran itu hilang hanya karena ulah bawahan Bapak yang hanya turun ke lokasi ruas jalan ini untuk Mediasi Kepentingan Proyek ruas Jalan Wasarisa-Kaibobo yang nilainya Miliaran rupiah padahal ada empat jembatan swadaya masyarakat selama ini yang terpaksa ambruk dan putus karena bencana alam dipertiadakan,” tulis Bastian.
Bastian mengilustrasikan masyarakat negeri Kaibobo sebagai anak ayam yang kehilangan induknya. Dia juga mengkritik pemerintah negerinya sendiri yang tak mampu menganulir kebutuhan masyarakat negeri sekaligus kebutuhan pelayanan ummat nantinya.
“Melalui surat ini kami mohon dan berharap ada perhatian khusus dari Bapak Carteker Bupati Seram Bagian Barat agar secepatnya bisa membantu kami masyarakat Bapak ini. Mungkin Bapak belum banyak tahu tentang Negri ini tapi jika sedikit saja Bapak buka diri bagi kami dalam ruang-ruang diskusi pasti kami saling memahami dan rasa memiliki,” ungkap Bastian.
Mengakhiri surat terbukanya, Bastian menyampaikan permohonan maaf atas surat terbuka yang ditulis tersebut.
“Mengakhiri surat ini saya menyampaikan permohonan maaf yang sebesar besarnya kepada Bapak jika ada tulisan yang menyingung tapi saya percaya Bapak Orang Bijaksana yang lebih memahami tentang tugas dan tangung jawab sebagai seorang Pemimpin,” pungkasnya.
Berikut isi surat lengkap yang ditulis Bastian: https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=pfbid02MVczmiopmk1CsBH9CyUFub3817JqVGERYpP6EWs4hx2ChPWju6z9QD6YfetbNb2Yl&id=100005082361677
| CNI-02