Ambon,Cakranews,ID- Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Ambon, Yusuf Wally, meminta Tim Gabungan agar tidak henti mensosialisasikan protokoler kesehatan dalam menjalankan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Tujuan agar risiko terpapar virus corona dapat ditekan di Kota Ambon.
“Jika Tim telah melakukan sosialisasi, maka diminta kepada warga Kota Ambon agar serius menyikapi aturan dalam penerapan PSBB,” harap Wally, kepada Cakranews,ID, via ponselnya, Selasa (23/6/2020).
Wally mengatakan, pelaksanaan PSBB di kota Ambon sejak tgl 22 Juni sampai 14 hari kedepan. Olehnya itu, tim gabungan melakukan sosialisasi pada dua hari pertama, dan selanjutnya perlu kesadaran masyarakat dalam menaati pemberlakuan PSBB di Kota Ambon.
“Inti dari PSBB adalah mengurangi pergerakan orang keluar rumah. Warga hanya keluar rumah jika sifatnya penting dan mendesak serta wajib pakai masker,” ujarnya.
Dikatakan, pelaksanaan PSBB di Kota Ambon, agar kedepan tim Gugus dapat mengevaluasi Epidemiologi penyebaran wabah covid 19 di Kota Ambon.
Tim gugus perlu melakukan kajian dan menyampaikan kepada publik agar semua masyarakat lebih paham terkait perkembangan penyebaran setelah PSBB dijalankan di kota Ambon.
“Harapan saya jika semua masyarakat fokus dan mentaati protokoler kesehatan, sehingga menekan angka penderita dan penyebaran virus,” pintanya.
Menurut Yusuf Aleg asal Partai PKS ini, jika kita semua dapat menjalani penerapan PSBB dikota Ambon, maka lebih cepat penurunan penyebaran covid kedepan dapat terjadi.
Dijelaskan, berdasarkan Perwali nomor 18 tahun 2020, tentang Pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dalam penanganan virus Corona Covid-19 di Kota Ambon, meliputi 6 hal antara lain.
- Pelaksanaan pembelajaran di sekolah dan atau institusi pendidikan lainnya
- Aktifitas bekerja di tempat kerja
- Kegiatan keagamaan dirumah ibadah
- Kegiatan ditempat atau fasilitas umum
- Kegiatan sosial dan budaya, dan
- Pergerakan orang dan barang menggunakan moda transportasi.
Penerapan PSBB di Kota Ambon pada 14 hari kedepan, apakah ada penurunan aktifitas masyarakat pada tempat umum atau tidak, serta himbauan dan penerapan pada tempat-tempat ibadah, sehingga keseriusan pemerintah dalam jalankan PSBB pun tidak sia-sia.
Diharapkan, dengan penerapan PSBB di Kota Ambon agar dapat menurunkan angka penderita dan penyebaran virus, Walaupun dalam pengamatan masih tercatat naik turun, namun secara optimis akan menurun setelah 14 hari penerapan PSBB.
“Pemkot Ambon perlu terus melakukan sosialisasi pada masyarakat, untuk anjuran protokol kesehatan. Masyarakat yang nongkrong di warung dan kafe perlu memakai masker dan selalu menerapkan physical distancing serta antrian pada pembagian BLT para beberapa bank perlu juga di buat,” jelasnya.
Ditambahkan, penerapan protokol kesehatan harus terus ditingkatkan di berbagai sektor. Semua OPD perlu melakukan pada masing-masing sektor kewenangannya. Sehingga hal yang diatur dalam penerapan PSBB dapat pengurangan aktifitas masyarkat.
Bagi pemerintah juga tidak menutup mata terkait data penerima bantuan bagi masyarakat yang membutuhkan yang belum peroleh, serta ada masyarakat yang dobel menerima bantuan, serta ada penerima dalam satu keluarga yang dapat dua sampai tiga orang, sehingga saat menjalani PSBB 14 hari kedepan tidak ada masyarakat yang menderita karena kekurangan pangan.
“Walikota Ambon perlu menginstruksikan kepada seluruh kepala OPD dan staf agar juga dapat turun langsung meninjau kondisi lapangan saat PSBB dijalankan,” tegasnya. (CNI-03)