SBT,CakraNEWS- Antisipasi penumpukan barang (Panic Buying) dan kenaikan harga sembako, di tengah merebaknya wabah virus corona (Covid-19), dilakukan Satuan Reserse Kriminal Polres Seram Bagian Timur dengan menyisir sejumlah pertokoan yang ada di seputaran Kota Bula pada Rabu (25/3/2020) kemarin. Kegiatan monitoring ke sejumlah toko sembako di Kota Bula tersebut, dipimpin langsung oleh Kasat Reskrim Polres SBT, Iptu La Belly
Informasi yang diterima CakraNEWS.ID, dari Kasat Reskrim Polres SBT, Jumat (27/3/2020 menerangkan, dari hasil monitoring harga sembako di beberapa toko di Kota Bula, tertacat untuk harga beras cap anggur berukuran 8 kg dari harga : Rp. 75.000 naik hingga Rp. 80.000, beras cap gentong 10 kg : Rp. 80.000 naik hingga Rp. 130.000, Gula Pasir : Rp. 16.000 naik hingga Rp. 20.000, telur : Rp. 50.000 naik hingga Rp. 55.000, bawang merah : Rp. 35.000 naik hingga Rp. 40.000.
Di Toko Rama, Gula pasir 1 kg : 14 naik hingga Rp. 20.000, di Toko Winkel, Gula pasir 1 kg : Rp. 14.000 naik hingga Rp. 18.500, bawang putih 1 kg : Rp. 40.000 naik hingga 50.000, di Toko Big Mart, seluruh harga masih standar, Kios Karim, Gula Pasir 1 kg : Rp. 15.000 naik hingga 20.000, sedangkan di Toko Bula Raya, Toko Wailola dan Toko Beta’s Mart belum ada kenaikan harga.
“Untuk mengantisipasi kenaikan harga sembako dampak dari virus covid 19 kita melaksanakan monitoring ke toko-toko yang ada di wilayah Kota Bula. Kemudian kita akan menyampaikan kemasyarakat terkait info harga sembako saat ini” ujar Kasat Reskrim Polres SBT
Kasat Reskrim juga menghimbau kepada masyarakat khususnya warga Kota Bula, untuk tidak perlu panik dan khawatir dengan harga sembako akan naik akibat dari dampak virus covid-19.
“Kalaupun ada kenaikan itu karena naiknya biaya transportasi barang dari Pulau Jawa ke Maluku seperti saaat ini,” tutur Kasat Reskrim. (CNI-01)