Piru,CakraNEWS.ID- Tidak menaati anjuran pemerintah terkait permberlakukan pembatasan skala besar segional (PSBR) sebagai langkah memutus mata rantai penularan Covid-19, 9 orang pendatang yang tiba di Desa Niniari Kecamatan Seram Barat, akhirnya di isolasi oleh Pemerintah Kabupaten Seram Bagian Barat.
Sekertaris Daerah Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) Mansur Tuharea, yang ditemui CakraNEWS.ID, Minggu (19/4/2020), 9 orang yang di isolasi oleh tim gugus tugas penanganan Covid-19 Kecamatan Seram Barat, merupakan para pendatang baru dari Kota Ambon ke desa Neniari,pada Kamis (16/4/2020), untuk menjual barang produk marketing.
“Dengan diberlakukannya PSBR oleh Pemerintah Provinsi Maluku, sudah pasti setiap pendatang baru yang masuk ke Kabupaten SBB, akan menjalani proses isolasi diri. Namun ternyata ada 9 orang pendatang baru bisa lolos masuk ke Desa Neniari pada Kamis malam. 9 orang ini sempat ditolak oleh masyarakat Desa Neniari, sehingga untuk menghindari perdebatan di masyarakat, ke-9, selaku Sekda Kabupaten SBB dirinya kemudian berkoordinasi dengan Camat Seram Barat, Rony Salenussa untuk mengisolasi ke-9 orang pendatang tersebut,”ungkap Tuharea.
Tuharea mengatakan, ke-9 orang pendatang tersebut, di isolasikn oleh tim gugus tugas penanganan Covid-19 Kecamatan Seram Barat di rumah susun yang telah di siapakan Pemerintah Kabupaten Seram Bagaian Barat, yang berlamat di Jln Desa Eti, terhitung dari hari Sabtu (17/4/2020) hingga Minggu (19/4/2020).
“Kami akan upayakan untuk ke-9 pendatang yang di isolasi ini secepatnya dikembalikan ke daerah asalnya di Kota Ambon. Dan selama mereka mulai tiba di Desa Neniari tim medis sudah memeriksa ke-9 orang ini dan hasilnya ke-9nya negative. Dan sampai saat ini dan Pemkab SBB tetap menjamin keselamatan mereka,”tutur Sekda SBB. (CNI-04)