Jakarta,CakraNEWS.ID-Ditengah merebaknya endemic penularan wavah virus covid-19, tidak menyurutkan semangat dan loyalitas personil Badan Narkotika Nasional RI untuk gencar melakukan pengungkapan terhadap peredagaran gelap narkotika di Indonesia.
Kerja keras dan loyalitas dalam memerangi narkotika di Indonesia, membuat BNN RI berhasil mengungkap 12 kasus besar peredagar gelar narkotika jaringan internasional bersama ratusan kilogram barang bukti narkotika beragam jenis.
Pengungkapan 12 kasus narkotika jaringan internasional tersebut dibuktikan oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) dengan memusnahkan barang bukti narkotika berupa 65.960,23 gram sabu; 1.315.097,70 gram ganja; 68,24 gram heroin; dan 35.582 butir ekstasi, di halaman parkir gedung BNN, Cawang, Jakarta Timur, pada Selasa (31/3/2020).
Pemusnahan barang bukti sebagai bentuk pertanggungjawaban BNN RI, kepada publik dalam melaksanakan amanat Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 pasal 75 huruf k dan pasal 91, bahwa barang bukti tindak pidana narkotika harus dilakukan pemusnahan setelah mendapatkan ketetapan dari Kejaksaan.
Pemusnahan barang bukti yang kedua di tahun 2020 ini dilakukan dengan tetap memperhatikan protokol kewaspadaan Covid-19. Barang bukti narkotika yang dimusnahkan berasal dari 12 kasus yang diungkap BNN pada periode Januari sampai dengan Februari 2020 dengan melibatkan 31 orang tersangka. Adapun kronologis keduabelas kasus tersebut adalah sebagai berikut :
Kasus Pertama
BNN Provinsi DKI Jakarta mengungkap kasus peredaran gelap narkotika yang dilakukan oleh 4 orang tersangka berinisial J, SA, MN, dan IH, dengan menyita barang bukti berupa 1.005 gram sabu. Pengungkapan berawal dari adanya informasi pengiriman sabu dari Medan menuju Jakarta yang dilakukan oleh supir bus berinisial J dan seorang kondektur berinisial SA.
Sesampainya bus di terminal Kampung Rambutan, Jakarta, pada Jumat (10/1), sekitar pukul 19.30 WIB, petugas melakukan penggeledahan dan menemukan sebuah tas ransel berwarna hitam berisi sabu dalam bungkusan teh Cina warna hijau yang disimpan pada jok belakang bus. Kepada petugas, J dan SA mengaku menerima barang titipan tersebut dari seorang berinisial MN. Keesokan harinya sekitar pukul 07.00 WIB petugas menangkap tersangka MN dan IH saat hendak mengambil paket tersebut di terminal bus Kampung Rambutan, Jakarta.
Kasus Kedua
Petugas BNN menangkap AM dan MA, Sabtu (8/2), sekitar pukul 23.30 WIB, di Jalan Raya Palembang Betung KM 17, Sukajadi, Talang Kelapa, Banyuasin, Sumatera Selatan. Keduanya ditangkap karena kedapatan membawa narkotika jenis sabu seberat 5.133 gram yang disimpan di bawah jok penumpang depan sebuah mobil. Menurut tersangka sabu tersebut akan diantarkan ke Palembang atas perintah dari seorang berinisial R.
Dari hasil pengembangan kasus, petugas selanjutnya mengamankan tersangka lainnya berinisial M, S, dan A. Sehingga pada kasus ini petugas BNN mengamankan 5 orang tersangka.
Kasus Ketiga
Sebanyak 6 kardus rokok ukuran besar berisi tanaman ganja seberat 176.022 gram disita petugas BNN dari tangan 7 tersangka. Petugas mengamankan tersangka S, MS, IG, I, Su, dan GN pada saat melakukan transaksi narkotika di kawasan Industri Pergudangan Jembatan Tiga Barat dan Muara Karang Selatan, Jakarta Utara. Sementara seorang tersangka berinisial EJ yang sempat melarikan diri pada saat itu, pada akhirnya berhasil ditangkap oleh petugas.
Dalam transaksi tersebut tersangka S dan EJ menyerahkan 4 kardus rokok berwarna coklat ukuran besar kepada tersangka MS dan IG, serta menyerahkan 2 kardus dengan ukuran yang sama kepada tersangka I, Su, dan GN.
Kasus Keempat
Petugas BNN Provinsi DKI Jakarta mengamankan seorang tersangka berinisial AA di depan sebuah minimarket Apartemen Green Pramuka City, Jakarta Timur, pada Rabu (29/1). Dari penggeledahan tubuh dan rumah tersangka, petugas menemukan 69,53 gram heroin dan 215 butir ekstasi.
Kasus Kelima
Berawal dari informasi dan kecurigaan petugas Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai di Kantor Pos Jambi, Senin (2/12/2019), terhadap paket kiriman asal Belanda dengan nama pengirim Hana Schimdt. Petugas kemudian melakukan pemindaian dan mendapati isi paket yang ditujukan kepada Junaidi Bin Ruslan, dengan alamat Ocean Kost, Jalan Syamsu Bahroen, Kec. Payo Lebar, Jambi, tersebut berupa 2.895 butir ekstasi. Petugas kemudian melakukan controlled delivery ke alamat yang tertera pada paket dan ternyata alamat tertera adalah fiktif. Sementara itu, tak ada pihak atau orang yang datang ke Kantor Pos Jambi untuk mengambil paket tersebut. Selanjutnya paket dibawa ke kantor BNN pusat untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Kasus Keenam
Petugas BNN menyita 1.455 gram narkotika jenis sabu dari seorang pria berinisial I, Senin (3/2). Tersangka I diamankan petugas di Jalan Sultan Alauddin, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, saat membawa sebuah dus menuju sepeda motornya. Berdasarkan hasil pemeriksaan pada dus berisi lukisan tersebut petugas menemukan sabu yang disembunyikan si sela-sela lapisan stereofoam yang dilem di sisi atas dan bawah dus.
Tersangka I membawa sabu atas perintah seseorang berinisial B yang sampai dengan saat ini masih menjadi DPO.
Kasus Ketujuh
Pada Kamis (13/2), sekitar pukul 01.00 WIB, di Jalan Anwar Idris, Kota Tanjung Balai, Sumatera Utara, petugas BNN mengamankan seorang pria berinisial AM dengan barang bukti 16.085 gram sabu dan 2.000 butir ekstasi.
Pengungkapan kasus berawal dari adanya informasi masyarakat akan adanya transaksi narkotika di daerah Tanjung Balai, Sumatera Utara. Usai lakukan penyelidikan petugas kemudian menghentikan sebuah sepeda motor yang diduga membawa narkotika. Berdasarkan hasil penggeledahan kendaraan petugas menemukan satu buah karung berwarna putih yang di dalamnya berisi 15 bungkus teh Cina berisi sabu seberat 16.085,3 gram dan 1 plastik berwarna putih berisi 2000 tablet yang diduga ekstasi.
Kasus Kedelapan
Pada Kamis (13/10/2019), pukul 20.30 WIB, petugas BNN menangkap seorang laki-laki berinisial F dengan barang bukti 5 (lima) bungkus plastik teh Cina berisi sabu. Dari hasil keterangan F, petugas menangkap tersangka lainnya berinisial NT yang memberikan Narkotika tersebut kepada F. Selanjutnya petugas menggeledah rumah NT di Dusun Blang Gadeng Gampong Seumanah Jaya, Ranto Peurelak, Aceh Timur, dan ditemukan 12 (dua belas) bungkus teh Cina berisi sabu dan 8 (delapan) bungkus plastik bening berisi sabu yang diletakan di bawah tempat tidur. Kemudian dilakukan pengembangan dan pengejaran terhadap seseorang yang berinisial MT yang diketahui sebagai pengendali dan B sebagai kurir yang menyerahkan narkotika dari NT kepada F. Total barang bukti sabu yang disita dari kasus ini adalah 18.915 gram sabu.
Kasus Kesembilan
Pada Senin (17/2), pukul 20.30 WIB, petugas BNN mengamankan 4 (empat) orang pria berinisial Riz, FS, Ra, dan Rim yang tengah melakukan transaksi narkotika di depan mini market yang berada di kawasan Gatot Subroto, Dumai, Riau.
Saat dilakukan penggeledahan di dalam dua kendaraan roda empat yang digunakan para tersangka, petugas menemukan 2 (dua) buah tas ransel. Pada ransel pertama terdapat terdapat 6 (enam) bungkus kemasan teh hijau berisi sabu sebanyak 6 Kg, sedangkan pada ransel kedua, petugas menemukan 4 (empat) bungkus kemasan teh hijau berisi sabu dengan berat 4 Kg dan 6 (enam) bungkus plastik berisi ekstasi sejumlah 30.566 butir. Berdasarkan pengakuan para tersangka, sabu dan ekstasi tersebut rencananya akan dibawa ke Medan, Sumatera Utara, melalui jalur darat oleh Riz dan Rim, sedangkan Ra dan FS bertugas sebagai checker.
Kasus Kesepuluh
BNN menangkap tersangka JH alias Bokir, pada Selasa (18/2), saat akan mengambil pesanan ganja di sebuah pul truk di daerah Bambu Apus, Cipayung, Jakarta Timur. Dalam kasus ini petugas menyita ganja seberat 530 Kg yang diangkut dalam truk bermuatan asam jawa. Setelah dilakukan pengembangan ke rumah Bokir, petugas kembali menyita ganja seberat 10,53 Kg dalam tumpukan botol. Ganja ini diketahui diangkut dari Aceh melalui jalur darat.
Kasus Kesebelas
BNN mengamankan RH alias Jawa di daerah Gunung Agung, Kabupaten Lampung Tengah, pada Selasa (25/2). Saat dilakukan penggeledahan dalam truk yang dikemudikannya, BNN berhasil menyita ganja seberat 599.639 gram yang disembunyikan dalam dinding truk. Setelah dilakukan pengembangan, seorang pengendali jaringan yaitu H alias Dayat, seorang warga binaan di LP di Tangerang juga diamankan oleh petugas.
Kasus Kedua Belas
Pada Selasa (24/3), BNN mengamankan dua orang tersangka berinisial M dan Sy yang diduga terlibat dalam upaya penyelundupan narkotika dari Penang, Malaysia, menuju perairan Seuneddon, Aceh Utara. Petugas berhasil menemukan narkotika jenis sabu tersebut dikubur dalam tanah di pekarangan rumah yang berada di Dusun Matang Keupula Desa Ulee Rubek Barat Kec. Seunuddon Kab. Aceh Utara. Sebelum dikubur dalam tanah, sabu seberat 13.245 gram tersebut dimasukkan kedalam drum minyak.
Untuk memprtanggung jawabkan perbuatanya, 31 tersangka dijerat sesuai dengan pasal-pasal yang berlaku dalam Undang-Undang Narkotika Nomor 35 Tahun 2009 dengan ancaman maksimal hukuman mati atau pidana penjara seumur hidup. (CNI-01)