Jakarta,CakraNEWS.ID- Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) berupaya menjadikan seluruh anggota memiliki kepekaan dan wawasan terhadap isu gender dalam menjalankan tugasnya. Kepekaan itu harus ada untuk memberi pelayanan yang efektif kepada masyarakat sekaligus menunjukkan sikap empati, terutama kepada korban kekerasan seksual.
“Polri memiliki tanggung jawab untuk memberikan pelayanan pada masyarakat. Bersamaan dengan maraknya kasus kekerasan pada perempuan dan anak dibutuhkan polisi yang mampu memahami perspektif korban untuk memberikan pelayanan yang terbaik,” Asisten Kapolri Bidang SDM Irjen Pol Wahyu Widada dalam sesi seminar, Rabu (19/1/2022).
Wahyu meyakini, kepekaan gender tidak hanya harus dimiliki para Polwan, tetapi juga anggota Polri laki-laki. Dia mengatakan, jumlah polisi laki-laki masih jauh lebih besar daripada polwan.
Wahyu menyampaikan, jumlah polwan saat ini mencapai 5,91 persen dari total personel Polri 435.696 anggota. Sementara rata-rata keterwakilan perempuan di kepolisian secara global menurut data UNODC mencapai 15,4 persen.
“Jumlah polwan yang masih belum memadai itu menunjukkan Polri tidak dapat bergantung pada polwan dalam menangani kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak. Dengan demikian, seluruh anggota Polri diharapkan juga memiliki kepekaan dan wawasan terhadap isu gender sehingga aparat dapat memberi pelayanan yang maksimal kepada korban yang melapor,” tandasnya.
Terkait itu, SSDM Polri telah melakukan upaya untuk meningkatkan kepekaan gender para anggota. Salah satunya melakukan riset pada bidang kekerasan seksual.
“Saat ini SSDM sedang melakukan riset mengenai kekerasan seksual dan pelayanan polisi sebagai dasar intervensi,” tururnya.
Wahyu menjelaskan, SSDM Polri juga meningkatkan rekrutmen polwan sepanjang 2018-2021 untuk meningkatkan keterbukaan. Kemudian diselaraskan dengan pengasaan pendidikan dan pengembangan (dikbang) personel yang sudah dilakukan dalam tiga tahun terakhir.
“Ke depannya, SSDM Polri juga akan menggelar lebih banyak pelatihan sensitif gender untuk para pimpinan dan pejabat setingkat manajer,” sebut Wahyu.*CNI-01