Makassar, CakraNEWS.ID– BPJS Kesehatan terus memperkuat literasi tentang Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), khususnya di kalangan civitas akademika. Dalam rangkaian acara Pekan Sehat Mahasiswa yang diselenggarakan di Universitas Hasanuddin, Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ghufron Mukti, menyampaikan bahwa kesehatan merupakan investasi utama bagi masa depan bangsa.
Ghufron menjelaskan bahwa peran aktif masyarakat dalam menjaga kesehatan semakin penting mengingat tren penyakit tidak menular (non-communicable diseases/NCD) yang semakin meningkat.
Penyakit-penyakit seperti diabetes, hipertensi, dan kanker sebagian besar dipengaruhi oleh gaya hidup yang tidak sehat. Oleh karena itu, pendidikan dan kesadaran tentang pentingnya pola hidup sehat perlu dimulai sejak dini.
Transformasi Layanan Kesehatan dan Pola Pikir Masyarakat
Menurut Ghufron, keberhasilan Program JKN tidak hanya ditentukan oleh penyediaan layanan kesehatan yang terjangkau, tetapi juga oleh transformasi pola pikir masyarakat.
“BPJS Kesehatan tidak hanya hadir untuk membiayai pengobatan, tetapi lebih jauh lagi untuk mendorong masyarakat lebih peduli terhadap pencegahan. Salah satu cara untuk mencapai ini adalah dengan memperkuat pendekatan promotif dan preventif,” ungkapnya.
Untuk itu, BPJS Kesehatan mengajak masyarakat untuk memanfaatkan berbagai fitur yang tersedia dalam Aplikasi Mobile JKN, seperti Skrining Riwayat Kesehatan. Fitur ini memungkinkan masyarakat untuk mengetahui potensi risiko penyakit dan mengambil langkah pencegahan lebih dini.
Dengan langkah ini, diharapkan dapat tercipta generasi muda yang lebih sehat dan terhindar dari penyakit yang dapat dicegah.
Civitas Akademika sebagai Agen Perubahan
Salah satu fokus utama dalam memperkuat literasi kesehatan adalah melibatkan dunia pendidikan, terutama mahasiswa. Ghufron berharap, dengan memperkenalkan JKN secara lebih mendalam kepada mahasiswa, mereka dapat menjadi agen perubahan yang akan membawa pengetahuan ini ke masyarakat luas di masa depan.
“Universitas memiliki peran strategis dalam menciptakan generasi yang peduli terhadap kesehatan. Kami mendorong civitas akademika, terutama di Universitas Hasanuddin, untuk memiliki pemahaman yang mendalam tentang sistem JKN, agar mereka dapat terus melanjutkan upaya menjaga keberlanjutan program ini,” tambahnya.
BPJS Kesehatan juga mengapresiasi kerja sama dengan 14 universitas, khususnya di bidang Ilmu Kesehatan, dalam mengembangkan kurikulum yang memuat materi tentang JKN bagi mahasiswa kedokteran.
Dengan pemahaman yang kuat, mahasiswa diharapkan bisa menyebarkan pengetahuan mengenai pentingnya jaminan kesehatan, baik untuk diri mereka sendiri maupun masyarakat.
Komitmen Universitas Hasanuddin dalam Menciptakan Generasi Sehat
Rektor Universitas Hasanuddin, Jamaluddin Jompa, menegaskan pentingnya kesehatan sebagai modal utama untuk mencapai keberhasilan dalam segala aspek kehidupan. Ia juga mengungkapkan bahwa salah satu langkah yang diambil Universitas Hasanuddin adalah menciptakan lingkungan kampus yang sehat bagi mahasiswa dan seluruh civitas akademika.
“Kesehatan adalah kekayaan yang sangat penting dan perlu dikelola sejak dini. Di Universitas Hasanuddin, kami berkomitmen untuk memastikan mahasiswa dan staf kampus hidup sehat. Selain itu, kami juga mendorong manajemen rumah sakit untuk memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik, tidak hanya untuk civitas akademika, tetapi juga untuk masyarakat luas,” kata Jamaluddin.
Lebih lanjut, Jamaluddin berharap, melalui kolaborasi ini, baik BPJS Kesehatan maupun Universitas Hasanuddin dapat bersama-sama berkontribusi dalam mewujudkan generasi sehat dan menciptakan masyarakat yang lebih sejahtera.
Kolaborasi untuk Generasi Sehat
Kolaborasi antara BPJS Kesehatan dan Universitas Hasanuddin, serta berbagai universitas lainnya, menunjukkan pentingnya sinergi antara sektor pendidikan dan kesehatan. Dengan meningkatnya literasi mengenai jaminan kesehatan, diharapkan masyarakat, terutama generasi muda, akan lebih peduli terhadap kesehatan dan menyadari pentingnya pencegahan penyakit.
Melalui inisiatif ini, BPJS Kesehatan berupaya memperluas pemahaman tentang JKN dan mengajak seluruh elemen masyarakat untuk lebih aktif menjaga kesehatan mereka, baik melalui pencegahan maupun pemanfaatan layanan kesehatan yang ada.***