Maluku, CakraNEWS.ID- Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Republik Indonesia dan Himpunan Bank Milik Negara (Himbra) menyerahkan bantuan Air bersih kepada masyarakat dusun Wayasel kecamatan Huamual kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), Senin (12/08).
Hadir dalam penyerahan bantuan yang digelar di dusun Wayasel tersebut, Deputi Bidang Infrastruktur dan Bisnis BUMN RI, H. Hambra, Pimpinan Cabang BRI Ambon Abdul Mu’in, Bank Mandiri Area Operation Manager Ibrahim Saridjan, Pimpinan BNI Kantor Cabang Ambon Ferry Siahainenia, Branch Manager BTN Kantor Cabang Ambon, Kapolsek Leihitu Barat Ipda Jhon Anakota, kepala dusun Wayasel kecamatan Huamual Rasman Silambona serta para tokoh agama dan para tokoh-tokoh masyarakat.
Penyerahan bantuan ditandai dengan penandatangan serah terima bantuan antar perwakilan Himbara dan kepala dusun Wayasel serta penandatangan prasasti oleh Deputi Bidang Infrastruktur dan Bisnis, H. Hambra.
Dalam sambutannya, Deputi Bidang Infrastruktur dan Bisnis, H. Hambra menyatakan, bantuan tersebut dibiayai sepenuhnya oleh CSR Himpunan Bank-Bank Milik Negera.
Dikatakan, Bank-Bank plat merah (BRI, BTN, MANDIRI dan BNI) berhimpun didalam wadah organisasi Himbara kemudian menyalurkan anggaran melalui CSR untuk membantu masyarakt Indonesia yang sangat membutuhkan.
“Jadi sampai kalau BUMN sudah turun memberikan bantuan, artinya daerah-dareah tersebut sudah sangat-sangat membutuhkan bantuan seperti bantuan air bersih ini,” tegas Hambra.
Putra asli Maluku ini kemudian merincikan alur penyaluran bantuan BUMN hingga sampai ditengah-tengah masyarakat Wayasel.
Dikatakan, BUMN di Jakarta mempunyai program memperingati natal dan tahun baru di 15 kota di seluruh Indonesia pada tahun 2018. Salah satunya adalah kota Ambon dan Sekitarnya. Diluar itu, dalam bulan Ramadhan atau menjelang bulan Ramdhan, Kementerian BUMN juga menggagas program-program pembinaan keagamaan, bantuan kemanusiaan di seluruh wilayah Indonesia.
“Dalam rangka perayaan natal dan tahun baru beberapa waktu yang lalu (2018) itu kemudian ada program-program buat masyarakat yang dicanangkan oleh BUMN-BUMN atas kordinasi kementerian BUMN. Di Ambon (Maluku) ada bantuan kepada gereja, panti asuhan, bantuan kepada sekolah negeri maupun swasta. kemudia di daerah seram juga ada bantun tersebut,” jelas Hambra.
Kebetulan, lanjut dia, menjelang perayaan Natalan dan Tahun Baru, ada yang menghubungi pihaknya untuk meminta bantuan. Yang satu adalah permintaan bantuan air bersih untuk yang di Wayasel, kemudian yang satunya lagi tambatan perahu di kampung ketapang desa Lokki.
“Saya bilang siapkan proposal dan kami mencoba masukan ke program tapi sebelumnya kami harus tinjau lapangan dari BUMN. Apa layak atau tidak untuk dibantu. Kalau umpanya ternyata tidak layak dibantu meskipun sudah masuk di daftar tetap akan di cancel dan tentu tidak di bantu,” ungkapnya.
Jadi, sampai kalau BUMN sudah turun memberikan bantuan, artinya daerah-dareah tersebut sudah sangat-sangat membeutuhan bantuan seperti bantuan air bersih ini.
“Itu proses yang dilakukan BUMN,” tekannya.
Kesempatan tersebut, Deputi menyampaikan terimakasih kepada patner kerja, Himbara yang sudah melakukan survey kemudian melihat kebutuhan masyarakat Wayasel.
“Jadi kepada teman-teman Himbara, kami ucapkan terimaksih karena sudah melakukan survey. Hasilnya seperti yang ada saat ini,” ucapnya.
Dalam sambutannya, Hambra menuturkan, khusus untuk Air Bersih, pihaknya (Kementerian BUMN) melihat angkanya lumayan. Pihaknya langsung menghubungi pak Maryanton sebagai ketua Himbara untuk minta tolong melihat permintaan masyarakat tersebut.
“Saya Telfon dan saya bilang, ini di kampung halamanku, namun dalam rangka berkaitan dengan program natal dan tahun baru. Saya bilang, ada masyarakat yang membutuhkan air bersih di satu kampung tapi terbagi dua. Berapa angkanya, ? Himbara ko tanya angka, angka segitu ukuran Himbar mah kecil. Singkat cerita akhirnya beliau sanggupi, kemudian kita berkordinasi dengan server,” kenang Hambra.
Tidak lama setelah itu, sudah ada laporan masuk bahwa tim sudah survey. Hasil survey memang benar Wayasel sangat membutuhkan air bersih dan layak untuk dibantu.
Proses berjalan. Begitupun yang terjadi pada daerah-daerah lainnya termasuk di Ketapang pembuatan tambatan perahu rakyat. Namun semua itu setelah sebelumnya dilakukan revisi dan evaluasi untuk memastikan tidak ada masalah.
“Maka di dusun Wayasel dengan project air bersih, ditunjuklah Himbara ini untuk menangani di Wayasel. Sementara tambatan perahu atau jembatan oleh pelindo dan jasa raharja,” terang dia.
Penghujung sambutannya, Hambra mengingatkan, masyarakat Wayasel, bahwa BUMN itu, Badan Usaha Milik Negara termasuk milik masyarakt Wayasel. Dia mengharpakan semua yang berhubungan dengan inventaris maupun bantuan BUMN agar selalu dirawat dan dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat.
“BUMN itu milik Bapak ibu yang ada disini dan masyarakat Indonesia umumnya. Tapi selama ini bapak ibu seng (tidak) sadar. Sebagai orang Maluku yang ada di BUMN, saya himbau kepada saudara-saudaraku yang ada disini tolong perhatikan BUMN, tolong kerja dengan BUMN, tolong jaga aset-aset BUMN,” pungkasnya.
Untuk diketahui, masa pengerjaan saluran pipa air bersih yang berjarak 7.2 kilo meter di dusun Wayasel memakan waktu 2 bulan 12 hari. Sebelumnya dilakukan survey pada awal 2019 lalu yang melibatkan Tim BUMN dan Himbara pusat.** (CNI-02)