Saumlaki, CakraNEWS.ID– Bupati Kepulauan Tanimbar (KKT), Ricky Jauwerissa, menegaskan bahwa program 100 hari pemerintahannya akan diselaraskan dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang telah disusun sebelumnya oleh DPRD dan pejabat terdahulu.
Salah satu prioritas utama adalah pemindahan layanan dari rumah sakit lama ke rumah sakit baru, mengingat fasilitas di rumah sakit lama sudah tidak memadai.
Namun, proses ini masih terhambat oleh utang sekitar Rp2,4 miliar kepada kontraktor yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK).
Di sektor kesehatan, pemerintah daerah berupaya menarik kembali dokter-dokter yang pendidikannya sebelumnya dibiayai oleh pemerintah agar bersedia bertugas di KKT.
Dalam bidang pendidikan, Bupati Jauwerissa menyoroti tingginya angka putus sekolah. Sebagai langkah awal, pemerintah akan melakukan pendataan jumlah anak putus sekolah serta meningkatkan kompetensi guru melalui kerja sama dengan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Pattimura.
Selain itu, efisiensi anggaran menjadi fokus utama pemerintah daerah. Penghematan akan dilakukan, terutama pada perjalanan dinas.
Namun, Bupati menegaskan bahwa perjalanan dinas yang bertujuan untuk mencari tambahan anggaran dari kementerian tetap akan dijalankan.
“Efisiensi berarti mengurangi keborosan. Jika perjalanan dinas dilakukan untuk mendapatkan anggaran lebih, maka kita harus tetap menjalankannya,” ujar Jauwerissa.
Langkah-langkah ini menjadi bagian dari strategi awal pemerintahannya dalam membangun KKT yang lebih baik di tengah keterbatasan anggaran.*** CNI-04