Piru, CakraNEWS.ID-– BUPATI Seram Bagian Barat M.Yasin Payapo kembali mengacak kempimpinan tingkat desa di desa Eti kecamatan Seram Barat.
Penjabat Desa Eti Hermanus Tuhuteru diganti dengan pejabat Baru Oktovina Nunuela.
Serah terima pergantian penjabat desa itu dipimpin Asisten I Pemerintahan Zet Selano di kantor Bupati pada Selasa (08/06).
Akibat dari itu, terjadi gejolak protes dari masyarakat.
Masa pendukung Hermanus Tuhuteru, tak menahan luapan emosi hingga berujung pemlangan Kantor Desa Eti Kecamatan Seram Barat Kabupaten Seram Bagian Barat.
Masyarakat desa Eti mengancam dan akan menutup jembatan Eti yang marupakan satu-satunya akses darat antar kota kabupaten dan pelabuhan Feri kecamatan Kairatu.
Beruntung aksi masyarakat cepat dicegat aparat kepolisian dibantu TNI sehingga palang jembatan tersebut dapat digagalkan.
Upaya aparat keamanan tersebut dengan cara mediasi, sambil menunggu Perwakilan dari Pemerintah KabupatenbSBB datang di TKP.
Pemerintah Daerah kabupaten SBB mengutus Kepala Dinas Pemberdayaan masyarakat, Moksen Pellu dan Kesbang Pol Saban Patty, untuk mediasi dengan Masa yang kuran lebih 100 orang di jembatan Eti.
Kepala pemberdayaan Masyarakat dan Desa, M Pellu, mengaku, Pelantikan pejabat Desa Eti yang baru itu atas arahan d Bupati M Yasin Payapo.
“Ada empat desa yang di lantik pejabat diantaranya Pejabat Desa Eti Oktopina Nunuela, yang di lantik oleh Asisten I ,di ruanggan Pemdes dan sekaligus serah terima jabatan di Kantor camat antara pejabat lama dan pejabat baru sesuai legalitas,” ucap Pelu.
Di tempat yang sama, Leksi Tuhuteru mewakili Masa yang ada di jembatan Eti mengatakan, pemerintah Daerah tidak terbuka dalam proses pergantian kepala desa.
“Masyarakat Eti maunya kalau pelantikan pejabat yang baru atau menerunkan pejabat yang lama harus terbuka supaya masyarakat tau,bahwa ada pelantikan dan serah terima jabatan pejabat lama dan baru, di Balai Desa Eti jang di Kantor Bupati,” akui Tuhuteru.
Perihal itu, Kepala Kesbang pol, Saban Patty menanggapi sikap masyarakat Eti. Dikatakan, pihak mengerti dan memahami maksud aksi seratusan masyarakat.
“Kami sudah dengar ade ade punya tuntutan dan Kami akan samapaikan ke pada Bupati karena sekarang ini Bupati tidak ada di tempat kami tunggu sampi hari Senin depan pak Bupati datang Kami laporkan. Ade ade kami mintakan jalan ini jangan ditutup karena arus jalan trans seram ini jalan utama,” akuinya.
Hal yang sama juga di sampaikan oleh Kapolres AKBP Bayu Tarida Butar Butar.
Kapolres di Dampinggi Wakapolres Kompol James Sumbung.
Kepada masyarakat, Kapolres mengingatkan untuk menempuh jalur yang semestinya.
“Semua ada jalurnya. Mari kita sampaikan secara baik baik mari kita sama sama hormati sama sama patuhi,” imbaunya.
Butar Butar mengharapkan, masa aksi agar tidam sampai memalang jalan dan jembatan penghubung.
“Jalan ini adalah jalan yang menghubungkan piru Waisarisa, Kairatu dan Dermaga Feri penyeberangan waipirit Huamual,” akuinya.
Berdasar pantauan media, hasil mediasi tersebut anatara Pemerintah Daerah Kapolres dan Masa Masyarakat Desa Eti, membuahkan hasil Masyarakat tidak batalkan niat memalang jalan dan jembatan Eti.*** CNI-03