Bula, CakraNEWS.ID – Bupati Seram Bagian Timur (SBT), Fachri Husni Alkatiri, melakukan kunjungan silaturahmi bersama masyarakat Kecamatan Bula dan Teluk Waru di Desa Administratif Tansi Ambon, Rabu (9/4/2025). Kehadiran orang nomor satu di Kabupaten SBT ini sekaligus dalam rangka menghadiri masa reses anggota DPRD SBT dari Partai Kebangkitan Nusantara (PKN), Daud Rumakabis.
Dalam sambutannya, Bupati Fachri menyampaikan apresiasi atas kepercayaan dan dukungan masyarakat yang telah mengantarkannya bersama Wakil Bupati Muh. Miftah Thoha R. Wattimena memimpin Kabupaten SBT.
Mantan Anggota DPRD dua periode Provinsi Maluku itu juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk meninggalkan dinamika politik masa lalu dan bersatu membangun daerah.
“Pertama-tama, saya menyampaikan terima kasih atas dukungan masyarakat. Segala perbedaan dan dinamika politik sudah saatnya kita lupakan. Kini saatnya kita bekerja untuk rakyat,” ujar Fachri disambut antusias warga.

Pada kesempatan tersebut, Bupati menegaskan bahwa aspirasi yang disampaikan masyarakat akan menjadi perhatian serius pemerintah daerah. Alkatiri berjanji untuk mengawal langsung realisasi kebutuhan-kebutuhan mendasar masyarakat, baik dalam jangka pendek maupun panjang.
“Kami bersama Wakil Bupati dan seluruh jajaran OPD berkomitmen menjawab kepercayaan masyarakat. Apa yang menjadi harapan rakyat, akan kami perjuangkan,” tegasnya.
Salah satu isu mendesak yang menjadi sorotan Bupati adalah krisis air bersih di Kota Bula, yang telah berlangsung sejak lama. Meski berstatus sebagai ibu kota kabupaten yang telah berdiri lebih dari dua dekade, Bula hingga kini belum memiliki sistem penyediaan air bersih yang memadai.
Fachri mengungkapkan bahwa pemerintah pusat sebenarnya telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp26 miliar untuk pembangunan instalasi air bersih di Kota Bula melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah (P2K). Namun, pelaksanaan program tersebut masih terkendala efisiensi anggaran dan kelengkapan dokumen dari pihak kabupaten.
“Kemarin saya berdiskusi dengan teman-teman di Balai. Mereka katakan tahun ini ada efisiensi anggaran, sehingga dana Rp26 miliar itu belum bisa dikucurkan penuh. Selain itu, beberapa dokumen dari pihak kabupaten belum lengkap,” jelasnya.
Untuk mengatasi hal tersebut, Bupati menekankan agar seluruh dokumen teknis segera disiapkan oleh dinas terkait seperti PU dan Bappeda. Alkatiri menargetkan agar pada tahun anggaran 2026, pembangunan fasilitas air bersih untuk Kota Bula sudah dapat direalisasikan dengan anggaran yang diproyeksikan meningkat menjadi lebih dari Rp28 miliar.
“Kami tidak ingin lagi ada alasan. Tahun ini dokumen harus tuntas agar tahun depan kita bisa jemput anggaran. Jika sudah terbangun, sistem air bersih itu akan dikelola langsung oleh pemerintah daerah atau melalui Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) di bawah Dinas PU,” katanya.
Menurut Politisi PKS Maluku itu, keberadaan sistem air bersih tidak hanya akan meningkatkan kualitas hidup warga Kota Bula, tetapi juga menjadi langkah penting dalam mendukung pembangunan sektor lain seperti kesehatan dan pendidikan.
“Ini kota sudah tua, tetapi masih belum memiliki layanan air bersih yang layak. Kami pastikan, ke depan hal ini menjadi prioritas utama,” tandasnya.
Selain persoalan air bersih, Bupati Fachri juga membawa kabar gembira dari pemerintah pusat. Ia menyampaikan bahwa Kabupaten SBT akan menerima dua unit Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) khusus nelayan dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Bantuan tersebut diserahkan langsung oleh Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dalam kunjungannya ke Kota Ambon beberapa waktu lalu. Program ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas nelayan lokal dan memperkuat sektor perikanan sebagai tulang punggung perekonomian daerah.***CNI-06