Ambon, CakraNEWS.ID — Dalam rangka menciptakan agen moderasi beragama di lingkungan masjid, Tim PKM Fakultas Ilmu Sosial Keagamaan IAKN Ambon bersinergi dengan Remaja Masjid Al-Ali, dan Jurusan Aqidah Filsafat IAIN Ambon, menggelar Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM), Dosen dan Mahasiswa Fakultas ilmu sosial Keagamaan IAKN Ambon, Sabtu (16/10/2021).
Kegiatan dengan sorotan tema “Pelatihan dan Pemberdayaan Remaja Masjid sebagai Agen Moderasi Beragama” itu, melibatkan peserta dari Mahasiswa Hukum Keluarga Islam IAIN Ambon, Remas Al-Ali, PMII IAIN Ambon.
Sebelumnya PKM berlangsung di pelataran Kampus IAIN Ambon, namum karena situasi panas sehingga dilanjutkan di kedai Medium, Laboratorium Komunikasi Massa, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ambon.
Kegiatan PKM yang direncanakan berlangsung selama dua hari dari tanggal 16 hingga 17 Oktober 2021 itu, telah menghadirkan para akdemisi IAKN dan IAIN Ambon diantaranya, Ahsani Amalia Anwar, M.Si, Belly I. Kristyowidi, M.Pd, Ferry Rangi, MA, Nurlaila Tuanany, M.Pd, Ajuan Tuhuteru, M.I.Kom, Muis S.A. Pikahulan, MH dan Ketua Jurusan Aqidah Filsafat IAIN Ambon, Safin Soulissa, M.Si, serta Mahasiswa dari prodi Agama Budaya yaitu Blandina Tehuayo, Claudia Masela, Yashina.
Ketua tim PKM, Belly I. Kristyowidi menjelaskan, PKM berbasis moderasi beragama yang melibatkan pengurus Remas, Mahasiswa Hukum Keluarga Islam dan PMII IAIN Ambon diperlukan untuk membangun kembali komitmen kebangsaan dan mensyukuri dengan apa yang dicapai dalam konvensi berbangsa saat ini.
Menilik situasi saat ini yang mana kaum milenial menjadi poros utama dalam upaya memahamkan moderasi beragama.
“Sehingga harapan dari kegiatan ini para pengurus remaja masjid lewat pelatihan dan pemberdayaan ini dapat menjadi agen moderasi beragama,” ucap Belly.
IAKN Ambon, Kata Belly, merupakan wadah bagi masyarakat untuk pengembangan sumber daya manusia dalam hal pemikiran, tindakan dan karya yang berguna bagi masyarakat. PKM ini juga merupakan wujud integrasi mata kuliah pengetahuan agama dan budaya.
“Kelompok PKM umumnya berharap, melalui kegiatan ini dapat melahirkan kembali agen-agen Moderasi di Maluku. Kegiatan ini memiliki peran penting dalam menjaga persatuan bangsa ini. Salah satu cara yang dapat dilakukan yaitu dengan memupuk dan mengembangkan kembali sikap toleransi antarumat beragama di Bumi Raja-raja,” pungkas Belly.*** CNI-05