Jakarta,CakraNEWS.ID- Polri melalui Divisi Hubungan Internasional (Div Hubinter) telah memulangkan sebanyak 34 Warga Negara Indonesia (WNI) korban perdagangan orang di Kamboja. Puluhan orang WNI tersebut dipulangkan ke tanah air pada Senin 12 hingga 14 Desember 2022.
Kadiv Hubinter Polri Irjen Krishna Murti mengungkapkan, pemulangan ini dilakukan bersama Ses NCB Interpol Indonesia Brigjen Amur Chandra. Pemulangan ini dilakukan setelah berkoordinasi dengan pihak KRI, WNI yang dipulangkan adalah mereka yang berada di wilayah Poypet.
“Melaksanakan koordinasi dengan pihak KBRI dan Kepolisian Kamboja dalam rangka memantau proses perpindahan 34 Warga Negara Indonesia non Prosedural yang sedang berada di wilayah Poypet. Koordinasi dilaksanakan dengan Atase Pertahanan dan Fungsi Protkon KBRI Phnom Penh,” kata Krishna dalam keterangannya, Jumat, (16/12/2022).
Krishna mengatakan, pemulangan ini awalnya diberangkatkan dari wilayah Poypet ke wilayah Phnom Penh pada Senin pagi 12 Desember. Pemberangkatan puluhan WNI ini dilakukan dengan menggunakan satu bus yang dikawal oleh Wakil Kepala Polisi Poypet.
“Para WNI tersebut akan dipindahkan ke kantor Kementerian Dalam Negeri di Phnom Penh untuk kepentingan lebih lanjut,” kata Krishna.
Pada Selasa 13 Desember, dilakukan koordinasi dengan Atase Pertahanan KBRI Phnom Penh Kol. M. Rizal dalam rangka persiapan pemeriksaan terhadap 34 WNI asal Provinsi Sulut yang telah berada di Phnom Penh.
“Dalam koordinasi tersebut dibahas tentang teknis pemeriksaan yang akan dilaksanakan oleh penyidik Polda Sulawasi Utara,” ujar Krishna.
Selanjutnya, Ses NCB Interpol Indonesia pun melaksanakan courtesy call kepada Dubes RI untuk Kamboja Sudirman Haseng. Dalam pertemuan tersebut dibahas tentang hasil koordinasi soal MoU antara Polri dan Kepolisian Kamboja soal tindak pidana perdagangan orang yang kerap dilaporkan WNI di Kamboja.
Disampaikan pula oleh Krishna bahwa lebih dari 10 ribu WNI bekerja di wilayah Kamboja (Sihanoukville, Poypet dan lainnya) hanya sedikit yang bermasalah.
“Harapannya adalah bahwa MoU dapat segera ditindaklanjuti untuk segera ditandatangani,” kata Krishna.
Menurut Krishna, permasalahan muncul bagi WNI yang tidak dapat bekerja dengan baik di perusahaan. Hal tersebut membyat masalah bagi perusahaan di sana. Selain itu perusahaan juga melaporkan bahwa pekerja itu jadi membuat masalah hanya karena ingin kembali pulang ke Indonesia untuk difasilitasi.
“Permasalahan ini bagaikan gunung es yang harus diselesaikan baik di hulu dan hilirnya,” tutur Krishna.
Ke-34 WNI yang telah dipulangkan tersebut berasal dari wilayah yang berbeda-beda. Ke-34 orang WNI tersebut berasal dari Manado 5 orang, Tomohon 22 orang, Minahasa 6 orang, dan Palembang 1 orang. Mereka semua dipulangkan dalam keadaan sehat.
Dari ke 34 WNI tersebut didapatkan data nama-nama sebagai berikut:
- Brian Paat
- Stevany Rombon
- Brigita Rompas
- flaeidy octavianus manuel pijoh
- chyril daniel rampen
- billy reynaldy andrean pojoh
- Leidy virda maria kawung
- fernando habel rotikan
- rizal risty rawung
- rivaldy vicky paat
- kiki vilandy lolong
- cicilia pratiwi priskilia lolong
- Jovan joshua rumondor
- Christian Ignasius Muaja
- Rhoma O Mustafa
- jazzy worotikan
- Christian marito pesik
- Geovani rindengan
- Claudio runtuwene
- Kevin kasiha
- Mario siwu
- Fabio rumbay
- Frangky Febrian Pongoh
- Kevin Imanuel Wauran
- chelsea chiquitita tabita pusung
- Rizky andre mongdong
- Sicilia Marsela Salam
- Bartand joshua adrianus warouw
- Barry Sengkey
- Yehezkiel Rapar
- Stefandy Armando Pusung
- Brayn Lamaindi
- Mahardika Fernando Baris
- Ririn Superi Yanti.*CNI-01