Maluku,CakraNEWS,ID- Duka mendalam di alami FS (27 tahun) saat melihat suaminya, Syamsul Lussy (38 tahun) terbujur kakuh dengan bersimbah darah lantaran dikeroyok dan di bacok menggunakan parang oleh sekelompok warga Desa Latu, di hutan Waya Latu,Sabtu (4/5/2019).
Perjalanan dari Dusun Lastetu, Desa Kamariang, untuk merayakan sahur pertama di Bulan Suci Ramadhan 1440/Hijria bersama dengan ke-4 orang anak, Zakir (11) Nafisa (9) Raihan (8) Alfurqan (8) dan istrinya FS ditemani adiknya kandungnya, Kiba Lussy di Desa Hualoy, ternyata menjadi perjalanan terakhir Syamsul Lussy, yang akhirnya tewas di tangan warga Desa Latu.
Seperti yang dikutip CakraNEWS.ID dari postingan yang dimuat oleh Virgo Austink melalui akun Facebooknya,Sabtu (4/5/2019), selain menghabisi nyawa Syamsul Lussy, para pelaku pembacokan juga mengancam untuk menghabisi nyawa ke empat orang anak korban yang saat itu bersama dengan istri dan adik korban.
“Empat anak yang diancam akan dibunuh dengan parang oleh warga Latu, di hutan Waya, Latu. Setelah berhasil berenang menyelamatkan diri dari kecelakaan speadboath. Bukannya ditolong, malah diancam akan dibunuh. Keempat mereka yang selamat tersebut menjadi saksi atas pembunuhan kejam terhadap bapak mereka Syamsul Lussy, yang dibunuh secara sadis di depan mata salah seorang oknum anggota Polisi yang bertugas selaku Bhabinkamtibmas Desa Latu,”tutur pemilik akun FB Virgo Austink mengutip keterangan dari istri korban Fatmawati Sia dan adik Kandung korban, Kiba Lussy.
Ia mengatakan, Bhabikamtibmas yang merupakan warga Latu tersebut hanya diam membiarkan korban dipukul secara membabi buta hingga korban menghembuskan napas terakhirnya di atas aspal, hutan Waya, Latu. Kendati Bhabikamtibmas saat itu memegang senjata.
“Polisi dia tembak satu kali saat pelaku dong su lari, karena dong lia abang Sam su jatuh di atas aspal. Keempat anak korban masih trauma, karena melihat bapaknya dibacok di depan matanya,”ungkap Virgo Austink mengutip keterangan dari Kiba Lussy.
Baca Juga:Warga Hualoy, Tewas Dibacok Warga Latu di Depan Anak dan Istri di Kabupaten SBB
Selain itu informasi yang berhasil di himpun CakraNEWS,ID dari keluarga korban, mengatakan, korban meninggal di tempat kejadi sempat di bawakan oleh anggota Polsek Amalatu yang dibantu personil Brimob Polres Seram Bagian Barat menggunakan mobil truck ke Pukesmas Kairatu.
Almarhum (Syamsul-red) diantar oleh isteri dan keluarganya menuju Desa Kamariang dan selanjutnya almarhum akan di berangkatkan ke kampunya halamannya di Desa Hualoy dengan menggunakan angkutan laut Speed. Keluarga korban tidak mau mengambil resiko dengan menggunakan perjalanan darat. Untuk itu keluarga memutuskan untuk jenazah di evakuasi lewat laut saja.
Kejadian tersebut membawa trauma yang mendalam bagi istri korban bersama empat orang anakny dan juga adik kandung korban.
“Kami tidak mau terulang lagi karena suami saya di bacok di depan mata saya dengan anak-anak saya. Kami menyaksikan dengan mata kepala kami sendiri. Suami saya di potong oleh orang-orang Latu. Saya dengan adik ipar saya juga di aniaya dan di pukul oleh mereka,”tutur FS istri korban. (CNI-01)