CakraNEWS.ID- 16 program kerja, yang dipaparkan oleh Komjen Pol, Listyo Sigit Prabowo, pada Fit and Propert Test, di hadapan Komisi III Dewan Perwakilan Rakyak Republik Indonesia, menunjukkan niat untuk melakukan perubahan sesuai perkembangan jaman dengan lebih banyak menggunakan teknologi informasi.
“Dengan semboyan transformasi menuju Polri yang Presisi, tentunya, Polri dalam melaksanakan tugas-tugasnya akan menggunakan skill, knowledge, dan kemajuan teknologi 4.0 untuk dapat melayani, mengayomi dan melindungi masyarakat serta menegakkan hukum dengan sebaik-baiknya guna terwujudnya harkamtibmas. Artinya, Polri ke depan akan lebih modern,”ungkap juru bicara Komisi Kepolisian Nasional (KOMPOLNAS), Poengky Indarty, SH,LLM, yang dikonfirmasi Wartawan, pada Minggu (24/1/2020).
Baca Juga: Uji Kelayakan Dan Kepatutan, Komjen Pol Listyo Sigit Perkenalkan Konsep “ PRESISI” Jika Jadi Kapolri
Poengky menuturkan, semboyan transformasi menuju Polri yang prediktif, responsibilitas, dan transparansi (PRESISI) yang di konsepkan oleh Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo sebagai Kapolri yang baru, sesuai dengan Grand Strategy Polri 2005-2025. Dimana pada tahap terakhir grand strategy tersebut untuk dilaksanakan pada tahun 2021-2025 memandatkan Polri untuk menjadi excellent, dan menjadi institusi berkelas dunia.
Menurutnya, Kapolri yang baru juga menekankan pentingnya melanjutkan Reformasi Kultural Polri agar Polri menjadi lebih humanis dan menghormati hak asasi manusia.
“Saya melihat 16 program prioritas Calon Kapolri sudah cukup menjawab tantangan ke depan yang harus dihadapi Polri. Untuk dapat mewujudkan PRESISI, bacaan dan analisa keamanan dalam negeri harus tepat,”tutur Poengky
Peongky mengatakan, Kompolnas berharap Kapolri yang baru, agar lebih meningkatkan pentingnya intelejen keamanan untuk dapat membaca situasi dan kondisi keamanan dalam negeri, diikuti dengan pentingnya Binmas melakukan pendekatan kepada masyarakat guna menjaga harkamtibmas dan mencegah kejahatan, sebagai tindakan preventif.
“Dikuatkan dengan patroli keamanan yang dilakukan Sabhara dan patroli lalu lintas oleh Lalu lintas sebagai bentuk tindakan preemtif. Serta pelayananan bagi terwujudnya penegakan hukum yang berkeadilan oleh Reskrim,”ujar Peongky.
Peongky menuturkan, Kompolnas juga meminta kepada Kapolri yang baru untuk dapat melakukan peningkatan profesionalitas SDM Polri harus dikuatkan, terlebih di daerah-daerah perbatasan, daerah terpencil dan tertinggal, agar masyarakat semuanya dapat merasakan pelayanan Polri.
Baca Juga : Sah Jadi Kapolri, Komjen Pol LIstyo Sigot Prabowo Canangkan 16 Program Prioritas
“Kompolnas mendukung upaya menjadikan Polres dan Polsek sebagai ujung tombak Harkamtibmas dan mengutamakan restorative justice. Hal ini pernah diusulkan sebelumnya oleh Kompolnas, mengingat berdasarkan konstitusi, menjaga harkamtibmas melalui pelayanan, pengayoman dan perlindungan masyarakat lebih diutamakan, barulah penegakan hukum sebagai the last resort,”Ungkapnya .
Poengky mengatakan, Kompolnas akan mengawal dan mengawasi 16 program kerja prioritas tersebut untuk dapat dilaksanakan dengan baik. (CNI-01)