Ekspresi Pencarian Jati Diri Berujung Rusuh, Pemuda Muhammadiyah Maluku: Pemuda Perlu Difasilitasi

Adventorial News

Ambon, CakraNEWS.ID– Kenakalan remaja seperti balap liar dan bentrokan antar pemuda sering kali dianggap sebagai masalah sosial. Namun, Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah (PWPM) Maluku memandang fenomena ini sebagai ekspresi pencarian jati diri generasi muda yang perlu difasilitasi, bukan hanya ditertibkan.

“Kita harus memahami bahwa perilaku seperti ini sering kali muncul karena pemuda sedang mencari identitas mereka. Pemerintah harus merangkul mereka dengan menyediakan ruang publik, fasilitas olahraga, dan program yang bisa mengembangkan bakat mereka,” ujar Farham Suneth, Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah Maluku, dalam pernyataannya pada Minggu, (12/01).

Farham menyatakan bahwa menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) bukan hanya tanggung jawab aparat TNI dan Polri, melainkan tugas bersama seluruh elemen masyarakat, termasuk pemuda.

Pernyataan ini merespons situasi di Kota Ambon, di mana beberapa waktu terakhir terjadi bentrokan antar pemuda, seperti di kawasan Tugu Trikora. Menurutnya, banyak dari insiden ini dipicu oleh aktivitas ilegal seperti balap liar.

Balap Liar dan Akar Sosialnya

Fenomena balap liar, menurut Farham, harus dilihat sebagai bentuk ekspresi pemuda yang mencari jati diri, membangun komunitas, dan meneguhkan identitas kolektif mereka.

Namun, kurangnya fasilitas dan ruang bagi anak muda untuk menyalurkan bakat dan kreativitas menjadi akar dari masalah ini.

“Ini bukan sekadar pelanggaran aturan, tetapi juga menunjukkan bahwa pemuda Maluku membutuhkan ruang untuk berekspresi secara positif. Penegakan hukum penting, tetapi tidak akan menyelesaikan akar masalah jika tidak diiringi dengan solusi berbasis sosial,” tegas Farham.

Ia mendorong pemerintah dan stakeholder terkait untuk mengembangkan kebijakan yang mengakomodasi kebutuhan pemuda.

Misalnya, aktivitas seperti balap liar dapat dikemas menjadi ajang resmi yang profesional dan aman, sehingga menjadi wadah untuk mengembangkan potensi mereka.

Membangun Ruang Publik dan Fasilitas Kreativitas

PWPM Maluku juga menyerukan pentingnya membangun ruang publik, seperti taman kota dan fasilitas olahraga, yang dapat menjadi alternatif bagi pemuda untuk berkumpul dan berinteraksi secara sehat.

“Pemuda Maluku yang memiliki energi besar harus diarahkan pada hal-hal yang positif, seperti olahraga tinju, balapan, atau program pemberdayaan lainnya. Dengan begitu, mereka tidak hanya mengembangkan bakat tetapi juga karakter diri yang kuat,” jelas Farham.

Sinergi dan Kolaborasi untuk Masa Depan Pemuda

PWPM Maluku berkomitmen untuk menjalin sinergi dengan berbagai pihak dalam menciptakan program-program produktif yang dapat menjawab kebutuhan pemuda.

Farham menegaskan bahwa menjaga Kamtibmas dan memfasilitasi kreativitas pemuda harus berjalan beriringan.

“Dengan sinergi dan kolaborasi, kita bisa menciptakan masa depan yang lebih cerah bagi generasi muda Maluku. Mereka adalah aset berharga yang harus kita dukung dan kembangkan,” pungkasnya.*** CNI-04

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *