Saumlaki,CakraNEWS.ID– Kemegahan Pembukaan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) XXIX tingkat Provinsi Maluku, menjadi salah satu catatan sukses yang dibicarakan masyarakat Tanimbar dan kafilah dari 10 kabupaten kota lainnya di Maluku.
Meski diketahui, masyarakat Muslim di kabupaten itu hanya diangka 4 persen dari 100 persen penduduk. Ini semua tidak lepas dari tangan dingin Bupati Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT), Petrus Fatlolon.
Keberaniannya untuk menjadi tuan rumah MTQ XXIX tingkat Provinsi, di daerah yang masyarakat Muslim hanya 4 persen, telah menjadi catatan sejarah yang akan diingat masyarakat di bumi Duan Lolat dan di Maluku.
Selain sukses menjadi tuan rumah pelaksanaan MTQ XXIX tingkat Provinsi Maluku, Fatlolon juga berhasil mengubah nama kabupaten dari Maluku Tenggara Barat, menjadi kabupaten Kepulauan Tanimbar.
“Sepanjang saya menjabat periode pertama ini dari 2017-2022 ini, ada 3 sejarah besar yang telah kita ukir.
Yang pertama adalah mengubah nama kabupaten MTB menjadi Kabupaten Kepulauan Tanimbar itu sejarah dan tidak akan pernah dilupakan oleh generasi-generasi penerus. Yang kedua MTQ bisa dilaksanakan di KKT yang umat islam minoritas hanya 4% ini sejarah.
“Sepanjang Kabupaten ini berdiri baru pertama kali kabupaten ini menjadi tuan rumah. Dan yang ketiga adalah perjuangan memperoleh PI 10% untuk Kabupaten Kepulauan Tanimbar itu berhasil” jelas Fatlolon di kediamannya, Minggu (20/03/2022).
Menurutnya keberhasilan mengubah nama dari Kabupaten Maluku Tenggara Barat menjadi Kabupaten Kepulauan Tanimbar, terjadi di tahun 2019.
“Selanjutnya yang kedua adalah perjuangan untuk memperoleh PI 10% untuk Kabupaten Kepulauan Tanimbar itu berhasil. Ini akan memberikan manfaat ganda kepada Kabupaten Kepulauan Tanimbar untuk tahun-tahun yang akan datang ketika blok masela berproduksi nanti,” katanya.
Perjuangan untuk memperoleh PI ini tidak mudah karena membutuhkan komunikasi dengan Kementerian lembaga terkait termasuk dengan Presiden langsung.
“Puji Tuhan porsi PI untuk Kabupaten Kepulauan Tanimbar itu sudah diberikan. Ini sejarah,”tandasnya.
Sejarah yang ketiga adalah menjadi tuan rumah MTQ XXIX tingkat Provinsi Maluku, yang mana KKT bisa melaksanakannya meskipun umat Islam hanya 4%.*** CNI-04