Ambon, CakraNEWS.ID– Ketua Dewan Pimpinan Pusat Kerukunan Keluarga Besar Masyarakat (KKBM) Maluku, Djamaludin Koedoeboen, memberikan apresiasi terhadap pemberian gelar kehormatan Ina Latu Maluku kepada Widya Pratiwi Murad.
“Saya berikan apresiasi luar biasa terkait dengan pemberian gelar ataupun penobatan Ibu Widya sebagai Ina Latu Maluku. Ini adalah rangkaian dari sebuah proses perjalanan panjang, tentu dari berbagai pertimbangan-pertimbangan sebagaimana sudah dijelaskan oleh ketua Latupati Maluku,”jelasnya, usai penganugerahan gelar kehormatan Ina Latu Maluku, di Kantor Latupati, Senin (13/02/2023).
Koedoeboen yang berprofesi sebagai pengacara di Jakarta, mengatakan, ada beberapa hal yang mendasar, yang menjadi alasan penganugerahan ini. Salah satu alasan, beliau sendiri ditengah-tengah lingkup hidup sosial masyarakat yang begitu luas dan banyak, tetapi beliau tetap menempatkan waktu untuk bersama-sama dengan masyarakat, walaupun dengan berbagai kesibukan dan berbagai aktifitas yang padat, tapi selalu mau ada ditengah-tengah masyarakat Maluku selama ini.
“Dari ujung Dobo sampai ujung Maluku Barat Daya. Saya kira itu adalah sesuatu yang menurut hemat kami tidak berlebihan. Karena ini pun menjadi sebuah gelar atau pemberian kehormatan, sehingga memang pemberian gelar itu punya pertimbangan tertentu dan itu dimungkinkan,”tandasnya.
Menurutnya, yang punya kewenangan untuk penganugerahan gelar kehormatan itu adalah pihak Latupati Maluku, maka dia meminta agar semua pihak harus belajar untuk mengakhiri berbagai perbedaan dan perdebatan, yang akhirnya akan menciptakan iklim yang kurang kondusif.
“Kita tahu sendiri bahwa beberapa waktu kedepan, kita berada pada momentum tahun politik, yang tentunya akan ada berbagai kepentingan dan berbagai macam mainan-mainan kecil yang pasti itu akan ditrenkan.
Saya kira ini yang mesti kita sadari bersama, sehingga mudah-mudahan Ina Latu Maluku juga dalam kaitan dengan penerimaan gelar kehormatan ini mudah-mudahan bisa menunjukkan sesuatu yang lebih baik lagi untuk pembangunan dan kemaslahatan masyarakat Maluku yang baik lagi,”harapnya.
Dia mengakui pengabdian Widya Pratiwi Murad yang tanpa lelah berkunjung ke pelosok-pelosok kampung, yang sulit dicapai, karena memiliki medan yang cukup sulit, sehingga harus diapresiasi.
“Selama ini kita taulah apa yang telah dilakukan oleh isteri-isteri pejabat dan kepala daerah sebelumnya. Kita taulah kerja mereka dan sejauh mana mereka berada ditengah-tengah masyarakat. Berbeda dengan Ibu Widya yang bahkan sampai ke gunung-gunung yang jarang dikunjungi orang lain,”tuturnya
Koedoeboen tegaskan, apa yang dilakukan oleh Latupati Maluku ini merupakan realiasasi dan aspirasi publik yang ingin disalurkan lewat Latupati Maluku, sehingga dia konkrit. Nantinya pertanggung jawaban moral maupun sosial itu justru lebih nampak adanya.
Oleh sebab itu yang dirinya berharap bahwa jangan hanya sebatas ini saja, tetapi setelah penobatan ini juga bisa memotivasi beliau untuk lebih lagi berkarya dan bekerja sebagaimana dalam sambutan beliau, bahwa dia akan selalu berada dihati dan tengah-tengah masyarakat Maluku dalam suka maupun duka,”ucapnya
Dikatakannya, mementum ini perlu juga disyukuri, bahwa orang Maluku punya seorang ibu gubernur yang begitu familiar ditengah-tengah masyarakat.
” Kita tidak lalu memandang skeptis ataupun memandang subjektif terkait dengan hal ini, tetapi berpikir positif sajalah,”tutupnya menutup wawancara.*** CNI-04