- Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah Maluku, Muhammad Anshari tekan tiga gerakan agar dibahas dalam Rapat Pimpinan Wilayah (Rapimwil) dan Sekolah Kepemimpinan.
Ambon, CakraNEWS.ID– Pemuda Muhammadiyah Maluku menggelar Rapat Pimpinan Wilayah (Rapimwil) dan Sekolah Kepemimpinan di Aula Gedung TP PKK provinsi Maluku, Sabtu (19/03).
Hadir dalam agenda tersebut, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga, Sandi A Wattimena, Bendahara Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Ali Litiloly, Bendahara Umum pimpinan pusat Pemuda Muhammadiyah Zaedy Basiturozzak, Ketua Pimpinan Pusat Samson Yasir Alkatiri dan jajaran Badan Pengurus Harian (BPH)
Hadir pula sekretaris wilayah Aisiyah Maryam Payapo dan sejumlah pimpinan Ortom Muhammadiyah dan oerwakilan OKP se-Maluku.
Ketua Wilayah Pemuda Muhammadiyah Maluku, Muhammad Anshary kepada wartawan menyatakan, pelaksanaan kegiatan tersebut digelar dengan menghadirkan Pimpinan Daerah se-Maluku.
Rapimwil kata Anshari dimaksudkan untuk berkonsolidasi baik secara internal maupun eksternal.
“Point penting dari Rapimwil ini adalah sebagai wadah evaluasi besar besaran pada semua Pimpinan Daerah maupun Pimpinan Wilayah. Yang kedua melakukan rumusan program kerja berdasar kebutuhan kekinian untuk satu dua tahun kedepan,” akui Anshari.
Lanjut Anshari, Lokus pergerakan atau fokus utama Pemuda Muhammadiyah saat ini adalah membangun sumber daya, terutama mengenai isu-isu startegis yang ada di wilayah Maluku dan dijadikan sebagai gagasan pikir dan dasar kerja Pimpinan Daerah maupun Pimpinan Wilayah.
“Kita mengetahui bahwa pemuda Muhammadiyah fokus utama gerakannya adalah bagaimana membangun sumberdaya pemuda dan membangun pemberdayaan sosial kemasyarakatan itu sendiri,” akuinya.
Sehingga kata dia, semua sepak terjang nantinya diarahkan dan diproyeksikan semata mata untuk kepentingan pemberdayaan pemuda dan sosial kemasyarakatan.
Perihal paparan itu dirinya menegaskan tiga poin yang perlu dipertegas untuk kerja kerja pemuda kedepan.
Yang petama digitalisasi ekonomi, dimana kita arahkan pemuda harus mampu menjawab dan membaca peluang digital ekonomi tersebut.
“Kita tahu, bahasan demografi ini banyak diisi anak muda. Nah bagaimana kita siapkan pemuda untuk hal itu. Sehingga kita bisa mendorong para pemuda tersebut menjadi pelaku eknomi digital , bukan sebagai penikmat apalagi penonton saja,” tegasnya.
Kedua soal Ekonomi Hijau. Yang mana Pemuda Muhammadiyah bicara tentang sumber daya alam kita yang besar.
Dari hutan terbentang potensi. Dapat dijadikan hutan konserfatif. Selain wilayah lahan luas dapat digarap menjadi lahan yang bernilai ekonomi ada pula tambang dan lain lain.
Ketiga adalah Ekonomi Biru. Dimana ini bicara potensi laut Maluku yang besar.
“Kita tahu bahwa Maluku adalah provinsi Kepulauan. Tentu harus kita dorong dan mengelola laut itu dengan sebaik baiknya untuk hajat hidup masyarakat Maluku,” endusnya.
Sementara terkait sekolah kepemimpinan yang digarap menggandeng Rapimwil tersebut, dimaksudkan untuk mendudukan, konstruk fikir anak muda.
“Mereka digodok dalam sekolah kepemimpinan tersebut untuk mencapai cita cita besar pergerakan pemuda Muhammadiyah di Maluku,” pungkasnya.*** CNI-02