Ambon, CakraNEWS.ID– KERUKUNAN Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) Provinsi Maluku menggelar Maulid Nabi 1445 H/2023 Masehi. Agenda tahunan KKSS itu dipusatkan di Gedung Islamic Center Kota Ambon, Kamis (12/10) malam.
Mencapai angka 1.000 anggota KKSS Maluku yang hadir. Tema dan semangat besarnya, Meneledani Ahlak Rasulullah SAW dan Meningkatkan Ukhuwah Islamiyah Masyarakat di Provinsi Maluku.
Hadir Gubernur Maluku, Irjen Pol. Murad Ismail, Ina Lattu Maluku Widya Pratiwi MI, Penjabat Walikota Ambon, Sekretaris Daerah (Sekda) Maluku, kepala Kementerian Agama Wilayah Maluku, Wakil Kepala Kejati Maluku Maluku.
Hadir pula sejumlah kepala Cabang Bank (Kacab), diantaranya Kacam Muamalat, Kacab BTN dan lainnya.
Ketua Panitia Muhammad Fadli Badawing Menyampaikan apresiasi dan terimakasih kepada Gubernur Maluku Irjen Pol (Purn) Murad Ismail dan ketua TP PKK Widya Pratiwi telah berkesempatan hadir.
Terimakasih pula disampaikan kepada Penjabat Walikota Ambon, dan sejumlah pimpinan instansi dan terutama jajaran Forkopimda yang Hadir.
Dikatakan berkat dorongan dan dukungan Bapak Gubernur Malukus, sehingga kegiatan tersebut dapat berlangsung di Gedung Islamic Center.
Menurut Fadli, hal ini berdasar, jumlah anggota KKSS yang bersedia hadir dan telah hadir mencapai 700 orang lebih.
Sementara Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) KKSS Dr. H. Muspida Suyuti, menyampaikan terimakasihnya kepada Gubernur Maluku, Ina Latu Maluku serta sejumlah pimpin yang hadir.
“Kehadiran Gubernur Maluku ini merupakan sebuah kehormatan serta penghargaan kepada kami warga Maluku asal Sulawesi Selatan,” ungkapnya.
Dia mengakui, momentum ini sebagai bentuk solidaritas dan wadah silaturahmi warga Maluku asal Sulawesi Selatan dengan Masyarakat Maluku umumnya. Terutama dengan Bapak Gubernur Maluku, dan jajaran FORKOPIMDA di Maluku.
“Malam ini Warga Maluku asal Sulawessi Selatan Bershalawat. Yang hadir hampir seluruh Warga KKSS di kota Ambon. Ada juga kuramg lebih 30 Majelis taa’alim. Malam ini kita bershalawat,” ungkap ketua DPW Suyuti dihadapan Gubernur Maluku.
Dirinya juga menyampaikan Maaf karna malam ini, tidak ditampilkan Tari Angaru sebagai wujud komitmen warga KKSS. Hal ini mengingat ini acara keagamaan.
“Tari Angaru itu bermakna filosofis. Tari itu bentuk wujud komitmen warga menjaga pemimpin. Artinya kami siap mati demi menjaga raja,” paparnya.*** CNI-04