Ambon, CakraNEWS.ID– Gubernur Maluku, Murad Ismail membuka Konvensi Daerah (Konvenda) VIII Pembaruan Karismatik Katolik (PKK) Regio Makassar – Amboina – Manado, di Swiss-belhotel Ambon, Kamis (28/09/2023). Pembukaan Konvenda VIII ini ditandai dengan pemukulan tifa.
Adapun tema Konvenda VIII yang diusung adalah “Karya Roh Kudus di Zaman Milenial”.
Sebanyak 329 peserta dari Makassar, Ambon dan Manado, mengikuti Konvensi Daerah Konvenda VIII Pembaruan Karismatik Katolik (PKK) Badan Pelayanan Provinsi Gerejawi (BPPG) Makassar – Amboina – Manado di Kota Ambon, dari 28-30 September 2023, yang dibuka langsung oleh Gubernur Maluku,
Gubernur dalam sambutannya menyampaikan ucapan selamat dan sukses atas pelaksanaan Konvenda VIII PKK Regio MAM ini. Dan juga selamat datang di bumi raja-raja Kota Ambon, Provinsi Maluku.
“Konvensi Daerah (Konvend) VIII Pembaruan Krismatik Katolik (PKK) Regio Makassar- Amboina -Manado (MAM) merupakan momen strategis untuk membina kebersamaan serta persatuan para imam dan umat, untuk terus melayani dengan penuh semangat di tengah-tengah kehidupan gereja maupun masyarakat,”katanya
Dikatakan, dalam realitas masyarakat yang makin kompleks, sangat dibutuhkan peran dan kontribusi agama, juga kerjasama dan solidaritas.
Ibarat membangun sebuah rumah, maka pekerjaan pembangunan tersebut tidak dapat dikerjakan sendiri-sendiri, melainkan dilakukan dalam kebersamaan dan saling menopang satu dengan yang lain.
“Artinya iman dan kepercayaan akan mengumpulkan Gereja Katolik untuk terus memberitakan kabar baik kepada seluruh ciptaan Tuhan, serta menghadirkan kebaikan bersama,”tandasnya.
Pantauan media ini, konverda VIII yang dihadiri oleh tiga wilayah Makassar, Amboina dan Manado ini merupakan satu kolaborasi strategis dalam lingkup wilayah Indonesia bagian timur. Untuk itu dirinya berharap, melalui konvensi daerah ini berbagai pengalaman iman maupun karya pastoral yang dilakukan akan terus mengalami kemajuan dari waktu ke waktu.
“Kemajuan itu tidak hanya pada aspek kuantitatif tapi kualitatif juga yang sangat dibutuhkan. Artinya kualitas iman pada gembala dan umat akan semakin bertumbuh dan berbuah,”jelasnya.
Dirinya meyakini Konvensi daerah yang berlangsung di Kota Ambon ini akan memberi kesan yang manis untuk semua peserta, mengingat Ambon dan Maluku pada umumnya merupakan kota toleransi, kota damai dan kota budaya.
“Mari kita sama-sama bergandengan tangan menghadirkan kemaslahatan bagi semua orang,”tutupnya.*** CNI-04