Tiakur, CakraNEWS.ID– PEMERINTAH kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) mengatasi persoalan defisit dengan pinjaman (utang) pada progaram Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) tahun 2022.
Langkah pemerintah dibawah pimpinan Bupati Benyamin Th. Noach didampingi Relly A. Noach, dan Wakil Bupati Maluku Barat Daya, Agustinus L. Kilikily dilatar belakangi defisit anggaran sebesar 125 Miliar.
Akibatnya sejumlah rencana pembangunan di Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) tertunda.
Kepala Dinas Pekerjan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-PR) MBD, S.F Rupilu ditemui wartawan di ruang kerjanya pekan kemarin mengakui adanya pinjaman PEN tersebut untuk pembangunan sejumlah infrastruktur di MBD.
Dikatakan, pinjaman itu setelah dilakukan peninjauan empat kriteria dan telah dinyatakan memenuhi syarat.
Keempat utu kriteria tersebut diantaranya, pertama daerah tersebut merupakan daerah terdampak Covid-19. Kedua, daerah tersebut memiliki program ekonomi daerah yang sejalan dengan PEN Nasional. Ketiga, jumlah sisa pinjaman ditambah dengan jumlah pinjaman yang akan ditarik tidak melebihi 75% dari jumlah penerimaan umum APBD tahun sebelumnya.
“Keempat, daerah harus memenuhi rasio kemampuan keuangan daerah untuk mengembalikan pinjaman daerah paling sedikit sebesar 2,5%,” jelasnya.
Untuk pembangunan Terminal dan Ruko lanjutnya, pemda telah menyiapkan lahan sebesar 1 Hektar. Proyek pembangunan pun akan dilakukan melalui tender dan dibuka secara umum.
“Kita akan melakukan tender untuk proyek tersebut, tender juga dilakukan secara terbuka. sehingga perusahaan mana saja bebas mengikuti tender. tentu saja nantinya, perusahaan yang berhasil telah sesuai dengan kriteria dan ketentuan yang berlaku,” ungkapnya.
Setelah proses ternder berlangsung lanjutnya, pemda akan melakukan penetapan kontrak kemudian kontrak tersebut akan dikirim ke PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero)/PT SMI sebagai pengelola Pinjaman PEN.
Proyek tersebut katanya, akan dilakukan secara bertahap. Namun dipastikan pembangunan Terminal dan Ruko pembangunanannya dituntaskan pada tahun anggaran 2022 ini.
“Sebanyak 64 unit ruko akan dibangun dan mengelilingi lokasi terminal. Ini bertujuan agar kawasan terminal mudah terkontrol karena hanya memiliki satu akses keluar masuk,” jelasnya.
Diharapkan dengan pembanguan Ruko serta terminal dapat lebih mempercantik kota Tiakur ibu kota kabupaten Maluku Barat Daya. Selain itu, dapat menjadi pusat ekonomi dan sumber PAD baru bagi Pemda.***CNI-06