MBD,CakraNEWS.ID- Proyek sistem pengelolaan ari minum (SPAM) yang di kelola oleh Pemerintah Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD), di Pulau Masela, Kecamata Pulau Marsela, Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) di nilai gagal oleh masyarakat setempat. Pasalnya proyek yang menghabiskan anggaran miliaran rupiah tersebut, tidak di kerjakan sesuai spek hingga banyak mengalami kerusakan.
Stepanus Termas, selaku ketua Forum Aliansi Masyarakat MBD melalui releasenya kepada wartawan media ini, Sabtu 27/05/23 mengatakan, proyek spam di Kecamatan Pulau Masela diduga dananya di korupsi oknum yang tidak bertanggungjawab.
“Masalah proyek spam di Kecamatan Pulau Masela menjadi masalah Serius bagi kami masyarakat yang ada di Kecamatan Pulau Masela,”ungkap Termas.
Termas mengatakan, masyarakat sebagai Social Control Of The Change dalam mewujudkan tata pemerintahan dan tata pengelolaan keuangan yang baik dan transparan dalam upaya kepedulian terhadap pembangunan daerah.
“Kami FAM-MBD melakukan pengawasan terhadap semua proyek yang ada baik itu proyek pusat maupun proyek daerah yang bersih dan bebas dari KKN. Serta terciptanya pemerintah yang transparan sesuai amanat peraturan perundang-undangan. Berdasarkan laporan resmi kami terkait dengan dugaan tindak pidana korupsi anggaran pekerjaan pembangunan air bersih di kawasan rawan air bersih di Pulau Masela, yang sudah di terima oleh penyidik Polda Maluku pada tanggal, 24 Februari 2023,” ucap Termas.
Termas mengatakan, laporan dugaan korupsi anggaran proyek spam, telah di respon dengan baik oleh Penyidik Polda Maluku. Olehnya itu terkait dengan efektivitas penangan perkara di maksud, pada tanggal 30 Maret 2023 Direktorat Reskrimsus Polda Maluku telah melimphakan perkara dimaksud ke Polres Maluku Barat Daya untuk di tindak lanjuti. Karena FAM-MBD sebagai pelapor dan saksi-saksi berada di wilayah Hukum Polres MBD.Sehinga dapat memudahkan pemeriksaan baik itu saksi-saksi dan fisik yang ada.
“Berdasarkan nomor : B/74/IV/2023/Satreskim Perihal : surat pemberitahuan perkembangan hasil penyelidikan (SP2HP) tertanggal 17 April 2023, penyidik Polres MBD meminta kesediaan saya ( Stefanus Termas) untuk ke Polres MBD bertatap muka dengan para penyidik, untuk memberikan keterangan resmi. Olehnya itu saya secara resmi telah memenuhi undangan mereka pada tanggal, 20 April 2023 tepat jam 11.00 WIT di Ruangan Penyidik dan saya telah memberikan keterangan di hadapan penyidik yang ada,”tuturTermas.
Termas mengatakan, sehabis bertemu dengan penyidik Satreskrim Polres MBD, dirinya kembali ke Pulau Marsela, untuk memberitahu dan menjelaskan terkait hasil penanganagan perkara kepada sebagian besar masyarakat setempat.
Namun sampai saat ini penyidik Polres MBD belum juga turun kepulau Marsela. Kami masyarakat sangat mengharapkan kehadiran para penyidik Polres MBD agar dapat bersama-sama melihat langsung pekerjaan Proyek SPAM yang ada. Perlu diketahui, kami masyarakat Pulau Masela berharap agar proyek ini harus dikerjakan sesuai dengan Spek yang ada sehingga anak Cucu kami dapat menikmatinya namun harapan itu nihil,” ungkapnya.
Termas menuturkan, kenyataannya proyek yang menghabiskan uang negara puluhan miliar itu dikerjakan asal-asalan. Salah satunya yaitu pengadaan pipa yang diduga tidak sesuai spek, sehingga sebagian besa pipa sudah berkarat dan sebagian besar sudah berlubang, sehingga di las untuk meyakinkan masyarakat bahwa pipa- pita itu masih utuh.
Pemasangan instalasi pipa tidak di tanam akhirnya menghalangi aktifitas masyarakat didalam Kampung. Bukan hanya itu proses pembooran airpun bukan dilokasi yang sebenarnya. Bak-bak air yang ada campurannya juga tidak sesuai Spek.
“Untuk itu kami masyarakat Pulau Marsela baik yang ada di pulau marsela maupun yang ada di luar pulau tidak akan main-main dengan Kasus ini. Kami akan terus mengawal kasus dimaksud sampai tuntas. Jangan percaya omongan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab yang menyatakan bahwa air sudah jalan dan masyarakat telah menikmatinya semua itu adalah bohong. Karena apa yang disampaikan tidak sesuai fakta. Saya bahkan ada di Pulau Marsela dan saya dan teman-teman FAM-MBD selalu memantau apa yang terjadi di Pulau ini,”tegasnya.
“Untuk itu kami meminta dengan hormat Pak kasat reskrim Polres MBD dan tim yang dalam waktu dekat kami menanti kehadiran bapak bersama tim di Pulau Marsela. Untuk kita sama-sama jalan melihat pekerjaan yang ada, dan kami juga memintah untuk Laporan kami terkait penyebaran berita hoax secepatnya di tuntaskan, karna sudah jelas-jelas oknum-oknum yang ada pada laporan kami itu telah menyebarkan berita bohong di public. Tolong perhatikan baik-baik laporan kami yang ada, karna laporan yang ada itu sangat jelas,”pungkasnya.*CNI-06