Jakarta,CakraNEWS.ID- Delegasi RI yang dipimpin oleh Deputi Hukum dan Kerja Sama BNN RI, Agus Irianto, menghadiri kegiatan ASEAN Senior Official Meeting on Drug Matters, yang berlangsung dari tanggal 31 Oktober sampai tanggal 4 November 2022, di Intercontinental Hotel, Kuala Lumpur Malaysia. Pertemuan tersebut tidak hanya dihadiri oleh negara ASEAN namun juga, China, Jepang dan Rusia.
Pada pertemuan keempat yang digelar pada tanggal 3 November 2022, dilaksanakan agenda ASOD Plus 3 Consultation bersama dengan China, Jepang dan Korea Selatan (tidak hadir). Sebagai Country Coordinator dalam kegiatan ini, Malaysia bersama Jepang menyampaikan kerja sama antara ASEAN dan ketiga negara sangat diperlukan khususnya dalam peningkatan capacity building.
Selanjutnya, Thailand menyampaikan program AAITF dan ADMN sebagai salah satu platform kerja sama milik ASEAN dalam upaya pertukaran informasi. Diharapkan dengan adanya pertemuan ini, implementasi peningkatan kerja sama dapat dilakukan pada working level.
Dalam Agenda terakhir yaitu ASOD + Rusia Consultation, Kamboja selaku co-chair menyampaikan situasi permasalahan narkotika di Kawasan ASEAN. Sementara itu, Rusia menyampaikan kerja sama yang telah dijalin antara Rusia dan ASEAN melalui ASEANAPOL dan juga telah menyelenggarakan training secara online dan offline.
Pada kesempatan ini, Indonesia menyampaikan proposal pelatihan terkait cryptocurrency untuk para penegak hukum dalam memberantas tindak pidana pencucian uang dari kejahatan narkotika.
Berkaitan dengan hal tersebut ASEC menyarankan untuk mengirimkan concept note kepada Rusia terkait proposal training sehingga pelatihan dapat dimasukan kedalam implementasi ASOD + Rusia.
Tak hanya itu, Deputi Pencegahan BNN RI, Irjen Pol Richard M. Nainggolan, menyampaikan laporan Preventive Education Working Group dengan telah direkomendasikannya 9 rencana aksi kerja di bidang Pencegahan.
Indonesia sebagai chair dari Preventive Education Working Group (PE WG) akan Menyusun ToR dari PE WG untuk dapat dikirimkan melalui ASOD Focal Point. Tak kalah penting, Deputi Hukum dan Kerja Sama BNN RI, Drs. Agus Irianto, menyampaikan beberapa hasil penelitian yang dilakukan dari 2019 sampai dengan 2022, yang salah satunya ada Mid Term Review ASEAN Work Plan Securing Community against Illicit Drug pada tahun 2021.
Pada agenda ke-4, masing-masing negara anggota menyampaikan Statements by the Head of Delegations (HoD) dan Presentasi Country Report. Pada Sesi ini, HoD Indonesia, Deputi Hukker BNN RI menyampaikan strategi “war on drug” yang terdiri dari Soft Power Approach, Hard Power Approach, Smart Power Approach, and Cooperation.
Deputi Hukker juga menyampaikan angka prevalensi pada tahun 2021 serta jumlah kerja sama yang telah yang dilakukan oleh BNN RI dalam rangka pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan narkotika di Indonesia seperti dengan pembaharuan MoU antara NCB India dan penandatangan MoU dengan Rusia.
Selanjutnya, Delegasi Indonesia juga menyampaikan undangan pertemuan ASITF ke 7 pada tanggal 14 November secara virtual. Di akhir pernyataannya, Delegasi Indonesia mengajak dialogue partners seperti Jepang dan Rusia untuk dapat memberikan capacity building kepada negara Anggota ASEAN melalui ASOD mechanism. *CNI/Humas BNN RI