Piru, CakraNEWS.ID– HASIL Musyawarah Daerah (Musda) partai Golkar kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) sudah tampak. Keluar dengan presentasi suara terbanyak ialah Abusalan Hehanussa. Sementara Hasan Hermanses yang sebelumnya mengklaim kantongi sembilan rekomendasi jauh tertinggal presentasi suara dari Abusalan Hehanussa.
Musda Golkar untuk kepengurusan massa bakti 2020- 2025 itu berlangsung di Hotel Amboina Piru, Selasa 25/08/2020.
Ketua Golkar Kecamatan Seram Barat Kab SBB, Julianus Pirsouw ketika di temui di Penginapan Grace Jalan Hatutelu Piru, rabu 26 / 2020, mengatakan, Musda ke empat ini sudah berjalan sesuai mekanisame keparataian. Pentahapannya dari proses penjaringan sampai proses penetapan stering Komite di persidangan. Ada Dua calon Kandidat,yaitu Abusalan Hehanusa dan Hermances.
“Proses Musda berjalan sangat Alot Dinamikanya cukup tinggi ,itulah prose dinamika dari Partai Golkar,” ungkapnya.
“Dari perolehan suara Pimpinan Sidang sudara Abusalan mendapat Tujuh (7) Suara dan Hermances mendapat Lima (5) Suara. Sari sisi aturan sebenarnya Kedua duanya memenuhi 30 % untuk bakal calon menjadi calon Ketua Golkar di Kab SBB, tapi karena ada Dua Calon saja, kalau di hitung dari suara sah Tuju per Dua Belas itu 58 % Hermances mendapatkan 5 per Dua Belas 42 % , otomatis secara Aklamasih sudah di menangkan oleh Abusalan Hehanusa,” tamabah di menjelaskan.
Julianus mengakui, Hermances tidak puas dengan dinamika dan proses persidanggan yang berlangsung. Ketidak puasan Hermances disalurkan melalui Intrupsi dan menyatakan “oll Out” atau Kelur dar arena Musda.
Pimpinan sidang dan peserta sidang seakan tidak mempedulikan sikap Hermanses. Proses perhitunggan tetap dimulai. Meliaht kondisi itu, Hermances balik masuk dan memohon untuk pengesahan jangan di lanjutkan di Hotol Amboina Piru, tapi di Ambon saja karena pertimbanggan kebatinan karena kebatinan itu Masa Hermances yang datang dari Kampung terlalu banyak.
“Sudara Abusalan secara bijak berkonsultasi dengan pimpinan dan unsur komisi DPD dalam hal ini, Mereka bersepakat dengan menjaga unsur kebatinan, kenyamanan, dan keamanan. Karena Golkar ini dengan Tema “Solit Terkonsoliasi untuk kepentinggan Pemiluh Kepala Daerah , Pemiluh Presiden dan Legeslatif, dasar itulah Partai Golkar harus Solit, tidak boleh ada faksi faksi,” ungkap Julius.
Dikatakan, kalaupun proses penetapan Ketua di Ambon itu sebenarnya tinggal pengesahan saja, karena sudah tidak ada prose lagi, karena itu sudah ada pleno ke Empat prefikasi Faktual berdasarkan jumlah suara sah. Maka sudara Abusalan Hehanussa sudah melebihi 50 % ples 1 maka dengan otomatis sudara Abusalan Hehanussa memimpin Golkar di Kabupaten Seram Bagian Barat, priode 2020 – 2025.
“Dasar itu kemudian semua Kader Golkar SBB akan direkrut untuk mengisi posisi jabatan yang ada di Partai Golkar. Direncanakan dari jadwal DPD Provinsi Maluku akan dilantik Abusalan Hehanussa sebagai Ketua Golkar Kab SBB, pada tanggal 27 Agustus, kalau tidak mundur karena ada proses proses Musda di beberapa Kabupaten Kota yang lain,” akuinya.
Dirinya berharap, sosok Abusalan Hehenussa yang tren disapa Alan Hehanussa dapat mewujudkan cita bersama DPD partai Golkar SBB khususnya. Hehanussa sosok figur yang mudah, yang Enerjik yang punya Strom Pawer dan punnya jaringgan yang cukup , dan Dia juga selaku Wakil Ketua umum KNP , sudah tentunya punya jaringan yang cukup untuk membuat Partai Golkar menjadi besar.
“Indikator karena Golkar terburuk di Kab SBB yang hanya mendapat Dua Kursi di SBB. Maka, partai Golkar yang besar ini harus punnya jaringgan untuk melahirkan program program , karena Ide dan Gagasan akan melahirkan nilai nilai yang bisa mendorong kepentingan partai Golkar lebih besar lagi,” pungkasnya.
Ditempat yang sama Ketua Pembaharuan Angkatan Muda Indinesia (AMPI) SBB, Syahrul Ahmad mengakui, Dua kursi di DPRD SBB itu tidak cukup untuk mendorong kinerja Partai Golkar.
Maka proses Partai Golkar jangka panjang kedepan apabila sudara Abusalan di lantik, maka harus membanggun Kantor Golkar permanen di Kab SBB. Hal itu guna mendukung tata kelola Organisasi Golkar dengan baik, di semua kecamatan dikonsilidir mulai dari Desa sampai ke Dusun.
“Desa maupund dusun itu unjung tombak dan Geo politik SBB. Dusun lebih banyak dari Desa maka Dusun juga ditempatkan struktur partai yang paling kecil di Dusun untuk memenangkan Partai Golkar ke Depan,” pungkasnya.***CNI-03