Ambon, CakraNEWS.ID– SEPEKAN terakhir, hujan mengguyur kota Ambon. Namun pada Minggu (11/07) terbilang paling deras dan bertahan lama dari biasanya. Akibatnya, sejumlah titik vital di kota Ambon mengalami kelumpuan. Air tergenang dibadan-badan jalan mencapai lutut orang dewasa.
Pantauan media ini, mendapati jembatan penghubung lintasan jalan provinsi di wilayah Desa Halong kecamatan Baguala nyaris putus akibat longsor. Kondisi jembatan tersebut sudah terkikis sejak pukul 17.30 WIT. Akibatnya hingga malam sekitar pukul 20.00 wilayah lintasan tersebut resmi ditutup untuk sementara. Bergeser ke wilayah desa Passo, tepat didepan Ambon City Center (ACC) air menggenangi badan jalan hingga mencapai lutut orang dewasa.
Hal yang sama terjadi di wilayah desa Batumerah kecamatan Sirimau kota Ambon. Ruas jalan utama layaknya sungai yang dialiri air disertai arus yang cukup kencang.
Dalam pemukiman wilayah Batu Merah Dalam, dikabarkan, sungai meluap ke pemukiman warga. Meski tidak berarus, warga kewalahan dalam mengevakuasi perabotan keluarga. Karena hujan tak kunjung reda.
Dua Unit Rumah Ambruk Hari Ini
Akibat hujan tersebut, didapati salah satu rumah di kompleks Gunung Malintang kecamatan Sirimau terjaring lonsor hingga rata dengan tanah. Kejadian tersebut terjadi pada Minggu Sore hari ini.
Menurut warga, rumah tersebut berada tepat pada lereng gunung. Sehingga tak pelak ketika hujan deras yang bertahan sampai lama maka akan terbawa longsor. Apalagi tidak ada talut penahan di wilayah itu. Kejadian yang sama terjadi di desa Halong kecamatan Baguala kota Ambon. Satu Rumah Di Desa tersebut ambruk.
Informasi yang berhasil dihimpun, rumah tersebut milik Doni Tentua (43) warga Halong RT 09/RW 03. Menurut keterangan warga, sekitar pukul 04.30 WIT, terlihat retakan di dinding rumah sehingga membentuk aliran air kecil di dalam rumah.
“Bapak Doni merespon itu dengan meminta anak dan istrinya untuk mengungsi ke tetangga Rumahnya,” ungkap warga.
Dikatakan, Rumah korban persis bersebelahan dengan parit yang kebetulan sudah meluap. Arus air di parit tersebut katanya sangat kencang sehingga mengikis talut yang menahan pondasi Rumah milik Doni Tentua. Akibatnya sebagian rumah tersebut ambruk.
“Parit yang berada di lokasi tersebut merupakan jalur air yang berada di perumahan Pemda di daerah ketinggian sehingga pada saat hujan deras, air dari lereng gunung mengalir dengan keras sehingga tembok/talut mengalami pengikisan sehingga perumahan disekitar lokasi mengalami longsor,” pungkasnya.
Beruntung dalam ambruknya rumah-rumah tersebut tidak ada korban jiwa. (CNI-02)