Piru, CakraNEWS.ID– PROYEK Pengendalian Banjir di dusun Laala desa Lokki kecamatan Huamual mendapat sorotan dari warga setempat.
Warga menduga proyek Pengendalian Banjir yang dikerjakan PT. Bangun Kosntruksi Jaya (BKJ) tersebut dibuat asal dan tidak sesuai bestek.
Padahal perusahan pelaksana sudah mengerjakan proyek sepanjang 1.600 meter.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Andi dan Manager Proyek PT BKJ, Ramadaud, menanggapi isu dari Masyarakat terkait pembuatan talut oleh pihaknya.
Andi memaklumi isu tersebut ada ditengah masyarakat karena Masyarakat tidak tau kontruksi pembuatan talut yang dikerjakan pihaknya.
Andi turut menyampaikan terimakasih kepada Masyarakat yang sudah memberikan masukan. Artinya kata dia, ada fungsi kontrol dari Masyarakat dan wartawan.
“Isu maupun masukan itu kami nilai baik, karena kalau pekerjaan Talut Kami kerjakan tidak sesuai bestek kami akan membenahi sesuai bestek,” akui dia.
Namun lanjut dia, selama pekerjaan talut yang panjangnya 1.600 meter telah dikerjakan sesuai bestek/ gambar yang sudah di tetapkan oleh Balai Sungai PUPR tahun Anggaran 2023.
Andy menegaskan, pihaknya akan berbuat yang terbaik untuk Masyarakat yang ada di Dusun Laala.
“Itu artinya, pembangunan Talut yang Kami kerjakan ini bukan asal asalan, tapi Pembangun ini bukan semata mata proyek tapi Dasar perintah dari Wakil Mentri PUPR. Pekerjaan ini, kami kerjakan atas usulan dari Masyarakat jadi yang Kami kerjakan ini harus sesuai dengan bestek bukan kita kerjakan asal asalan,” terangnya.
Dicontohkan, matrial pasir yang diambil abil untuk canpuran itu dari Desa Kawa sedangkan untuk batu pecah itu kami ambil dari Dusun La Ala, Ariate dan Dusun Tanah Goyang, campuran Batu beton 60 % dan 40 % Batu pecah batu Mangga untuk pengecoran talut.
Direncanakan Talut penahan air yang panjangnya 1.600 M rampung pada akhir bulan November 2023. Pekerjaan itu sendiri memakan waktu selama 5 bulan sejak bulan Juli 2023.*** CNI-03