Ambon, CakraNEWS.ID– CUACA ekstrem mengakibatkan jembatan Air Besar (Arbes) kecamatan Huamual, kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) nyaris putus.
Pantaun media ini di Huamual, jembatan Kali Arbes rusak parah hingga tidak memungkinkan untuk dilewati kendaraan roda 4. Roda dua pun harus ektra hati-hati dan berpotensi besar mengalami kecalakaan.
Diketahui, akses jalur tersebut, satu-satunya akses puluhan ribu masyarakat menuju ibu kota kabupaten SBB, Piru.
Camat kecamatan Huamual Saiful Suneth dikonfirmasi perihal tersebut mengakui, jembatan penghubung di kali Arbes jebol sejak Jumaat lalu.
“Benar, jembatan di kali Arbes itu jebol. Kondisinya tidak memungkinkan untuk dilewati kendaraan roda 4,” akui Suneth.
Suneth menambahkan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten melalui Dinas PU-PR. Sehingga tim Dinas telah melakukan peninjauan.
Dia menghimbau kepada masyarakat yang melakukan aktivitas melintasi ruas jalan tersebut untuk meningkatkan kewaspadaan.
“Kami sudah berkoordinasi untuk menjadi atensi Pemerintah Daerah melalui dinas terkait. Sementara dalam proses. Masyarakat kami minta untuk tetap berhati-hati saat melintasi ruas jalan Huamual,” singkat dia.
Sementara warga Huamual melalui Ridal Jufri Kaisupy, mendesak pemerintah kabupaten untuk segera mengambil langkah antisipasi perihal ruas jalan Huamual yang keparahannya meningkat akibat hujan akhir-akhir ini.
Dia menjelaskan, bukan saja fasilitas jembatan kali Arbes yang jadi atensi, melainkan sejumlah titik di sepanjang ruas jalan tersebut.
Dicontohkan, beberapa titik, terpaksa diberikan jembatan mini darurat akibat badan jalan sudah menjadi jalur air.
“Sungai-sungai kecil disepanjang jalur Huamual, Iha Luhu – Hulung dan Uhe. Ini sepanjang jalan ada suangi kecilnya. Musim Hujan, airnya meluap,” akui dia.
Anggota DPRD SBB terpilih itu menegaskan, kepiluan mengiris masyarakat di kawasan tersebut akibat, ruas jalan rusak tersebut merupakan jantung ekonomi masyarakat.
“Kita 75 persen adalah petani. Semua sumber ekonomi bergantung pada ruas jalan tersebut. Jika tidak menjadi atensi, maka matilah ekonomi masyarakat. Pemda melalui dinas terkait, harus segera menjadikan itu sebagai atensi,” pungkas dia.
Kepala Dinas (Kadis) PU-PR kabupaten SBB, Nasir Suruali dikonfirmasi di Ambon, mengakui pihaknya telah mengutus tim dinas untuk melakukan peninjuan.
Dia akui, sementara menunggu arahan pimpinan dan melakukan koordinasi dengan BPBD kabupaten SBB.
“Tim sudah tinjau di Huamual. Kita menunggu arahan pimpinan dan berkoordinasi dengan BPBD” ungkap Suruali irit bicara.
Ditanyai perihal ruas jalan Huamual yang sudah tidak layak, dirinya memita wartawan untuk melakukan konfirmasi ke Balai jalan provinsi Maluku.
“Kalau soal jalan, lebih baiknya langsung ke balai,” singkat dia.
Sebagaimana diketahui, cuaca ektrem pertengahan tahun 2024, dirasakan dampaknya di hampir seluruh kabupaten/kota di Maluku, terutama Pulau Ambon dan Pulau Seram.
Hal ini sebagaimana laporan perwakilan media ini sejak sepekan terakhir.
Untuk wilayah kota Ambon, meluapnya Air akibat hujan deras sudah tidak terbendung. Tragisnya di kota berjulukan Manise itu ditemukan satu korban jiwa yang ikut terhanyut dibawa derasnya air.
Korban adalah anak Sekolah Dasar (SD). Terbawa Air dari Puncak kawasan IAIN ditemukan di kolong Jemabatan Merah Putih (dekat pantai).
Kabupaten Seram Bagian Timur, sejumlah fasilitas berupa jembatan penghubung rusak. Fenomena fasilitas umum, terjadi di hampir seluruh kabupaten di Maluku.
Untuk Maluku Tengah, Jembatan Kawanua, kembali dihantam banjir. Oprit jembatan yang baru selesai dibangun tahun 2023 itu jebol dihantam derasnya air sungai. Akibatnya, jalur utama penghubung 3 kabupaten berhenti sementara. *** CNI-04