Ambon, CakraNEWS.ID– Kader Posyandu dan kader Bina Keluarga Balita (BKB) pada tingkat Desa/Negeri dan Kelurahan, Kota Ambon memiliki peranan penting dalam upaya upaya meningkatkan gizi bayi dan balita.
Demikian disampaikan Walikota Ambon, Richard Louhenapessy dalam acara Pembayaran Operasional Triwulan III dan IV T.A 2021, Kader Posyandu dan BKB tingkat kelurahan se-kota Ambon, Selasa (4/1/2022) di Tribun Lapangan Merdeka.
“Tahun 2045, Indonesia sudah diharapkan memiliki generasi emas, dan generasi emas itu bukan ditentukan nanti, tapi harus dipersiapkan dari sekarang, kata Walikota.
Terkait dengan hal itu, menurut Walikota, pemerintah berupaya keras supaya anak yang kurang gizi dan terkebelakang akibat dari kondisi otak, semakin hari semakin berkurang.
“Saat ini angka stunting masih mencapai 28 persen diharapkan sampai 2024, dapat turun sampai 14 persen, bahkan kita di Maluku dan khususnya di kota Ambon harus dibawah 14 persen,” terangnya.
Hal itu menjadi alasan utama, mengapa kader posyandu dan BKB memegang peranan penting dalam mempersiapkan generasi emas, karena peranan pemenuhan gizi tidak dapat dilakukan oleh sendiri oleh Walikota, Wakil Walikota, maupun Sekot dan kepala Dinas.
“Walikota tidak bisa datang untuk melayani bayi dan balita satu persatu dalam pemenuhan gizi dan pemeriksaan di kesehatan, tapi hal itu dilakukan oleh para kader bahkan secara sukarela dan itu luar biasa,” bebernya.
Oleh sebab itu, lanjutnya. Pembayaran operasional bagi kader posyandu dan BKB menjadi bentuk apresiasi dan rasa kepedulian Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon terhadap kinerja dan pelayanan kader bagi warga kota.
“Terima kasih atas kesabaran dalam menanti pembayaran ini. Saya tahu ini tidak sebanding dengan pelayanan para kader bagi bayi dan balita, namun semoga dapat diterima dengan sukacita,” tandasnya.
Sementara itu, Sekretaris Kota (Sekot) Ambon, Agus Ririmasse dalam kegiatan tersebut menyampaikan selaku ketua Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) dirinya akan mengambil langkah strategis agar pembayaran operasional kader tahun 2022 dapat diakomodir secepatnya.
“Apa yang dilakukan para kader posyandu dan BKB adalah pekerjaan yang mulia, para kader ini telah membantu pemkot dalam sosialisasi vaksinasi, sehingga langkah strategis harus diambil agar pembayaran operasional tahun anggaran 2022 dapat diakomodir dalam APBD,” pungkas Sekot
Untuk diketahui, sebanyak 786 kader posyandu dan BKB tingkat kelurahan se- kota Ambon menerimba pembayaran operasional oleh Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Ambon.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh Wakil Walikota Ambon, Syarif Hadler, ketua TP – PKK kota Ambon, sekaligus mama parenting, Ibu Debbie Louhenapessy, serta para pimpinan OPD di Lingkup Pemerintah Kota Ambon.*** CNI-06