Maluku,CakraNEWS.ID- Penanganan masalah sosial, masyarakat Kariuw, Kecamatan Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah, yang mengungsi akibat konflik sosial beberapa waktu lalu, kembali di bicarakan Kepala Kepolisian Daerah Maluku, Irjen Pol, Lotharia bersama Menteri Koordinator,Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam).
Perbincangan penanganan masalah pengungsi Kariuw, yang di bahas dalam rapat koordinasi (RAKOR), antara Kapolda Maluku bersama Menkopolhukam, yang di wakili oleh Deputi I Bidang Koordinasi Politik Dalam Negeri, Kemenko Polhukam ini digelar melalui virtual zoom, Rabu (6/4/2022). Serta turut di hadiri oleh Wakil Gubernur Maluku, Kasdam XVI/Pattimura, Wakil Bupati Maluku Tengah, dan Forkopimda lainnya.
“Kami mendorong pemerintah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Kariu (sandang, pangan, papan, pendidikan, kesehatan dan psikologis) di tempat pengungsian (sesuai undang-undang PKS No 7 tahun 2012),” pinta Kapolda dalam paparannya.
Jenderal bintang 2 Polri di Maluku ini, juga mendorong adanya penyelesaian konflik batas-batas desa, baik secara adat atau sesuai Permendagri No 45 tahun 2016.
“Perlu adanya peningkatan kesejahteraan dan pemerataan pembangunan di daerah yang sering terjadi konflik (52 titik konflik),” pintanya.
Orang nomor 1 Polda Maluku itu menambahkan, situasi kamtibmas secara umum di Pulau Haruku hingga saat ini dalam kondisi aman dan kondusif.
“TNI dan Polri masih melakukan pengamanan di lokasi dengan kekuatan, TNI sebanyak 186 personil, dan Polri 260 personil,” tambahnya.
Mantan Kapolda Nusa Tenggara Timur ini mengungkapkan, terdapat sebanyak 310 Kepala Keluarga, yang kini berada di tenda-tenda darurat.
“Masyarakat Kariu sekarang ini di tampung di lokasi Tarem dengan tenda-tenda darurat (sebagian tinggal di rumah penduduk). Bantuan sosial dan bantuan kesehatan untuk warga Kariu yang sedang mengungsi masih sering dilakukan oleh TNI-Polri dan relawan-relawan,” sebutnya.
Kapolda mengaku rekonsiliasi antara Negeri Pelauw dan Kariu masih menemui jalan buntu. Sebab, kedua belah pihak masih berpegang pada argumen masing- masing. Namun Polda tetap terus mendorong kedua pihak utk saling membuka diri dan ruang untuk rekonsiliasi
“Situasi keamanan di Pulau Haruku hingga saat ini dalam kondisi aman dan kondusif,” pungkasnya.*CNI-01