Maluku, CakraNEWS.ID- Di awal massa tenang Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2019, Kepala Kepolisian Daerah Maluku Inspektur Jenderal Polisi Drs. Royke Lumowa, MM, dan Panglima Kodam XVI/ Pattimura Mayor Jenderal TNI DR. Marga Taufiq,memantau kondisi Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas).
Menggunakan bis milik Polda Maluku,Royke dan Marga, yang didampingi sejumlah Pejabat Utama Polda dan Kodam ini mengelilingi sejumlah kawasan di Kota Ambon, Minggu (14/4/2019).
Kedua Jenderal Bintang Dua ini juga meninjau gudang penyimpanan logistik Pemilu di Sporthall Karang Panjang, dan salah satu Sekolah Dasar yang berada di Belakang Soya, Kota Ambon yang dijadikan sebagai TPS.
Pemantauan keamanan yang dilakukan rombongan Kapolda dan Pangdam ini berakhir di Monumen Gong Perdamaian Dunia, Jalan Slamet Riyadi, Kecamatan Sirimau, sekira pukul 12.00 WIT.
“Hari ini kami memantau sejumlah kawasan di Kota Ambon untuk mengecek keamanan dan kesiapan pengamanan TPS,” ungkap Kapolda Maluku Irjen Pol Royke Lumowa.
Royke berharap, di massa tenang Pemilu sejak hari ini hingga pencoblosan pada 17 April 2019, seluruh elemen masyarakat tidak melakukan aktivitas yang dapat mengganggu keamanan dan ketertiban umum.
Mantan Kakor Lantas Polri ini menegaskan akan menindak tegas setiap pengacau, atau orang yang berani membuat kamtibmas terganggu.
“Warga yang mencoba melakukan pelanggaran pemilu pasti ditindak tegas. Ancamannya 2 tahun, denda Rp24 juta. Mengganggu orang coblos, intimidasi dan pelanggaran lainnya itu tidak boleh. Yang biking kaco kaco (pengacau) kita tangkap,” tegasnya.
Royke menghimbau masyarakat untuk menggunakan hak pilih sebagai warga negara dengan sebaik baiknya. Gunakan di dalam pesta demokrasi ini untuk dirinya, orang lain, maupun bangsa dan negara.
“Jaga kedamaian. Ini kan pesta demokrasi. Namanya juga pesta. Pesta itu kan harus senang, ceria, bukan tegang. Ikuti semua petunjuk-petunjuk yang sudah diberikan. Polri dan TNI siap mengamankan. Siap memberikan pelayanan yang terbaik agar semua berjalan lancar,” terangnya.
Ia mengingatkan, beda pilihan merupakan hal yang biasa. Sebab, perbedaan bukan hanya terjadi di saat Pemilu, namun dimana saja. Sehingga perbedaan itu harus dijadikan untuk penambah kerukunan.
“Perbedaan ada dimana mana. Jadikan perbedaan-perbedaan itu untuk menambah kerukunan,” pintanya.(CNI-01)