Maluku,CakraNEWS.ID- Jawaban doa dan keputusan dari Allah SWT, menjadikan Kota Ambon, Provinsi Maluku menjadi tempat tugas, Irjen Pol Bahadurin Djafar, yang dipercayakan untuk menjadi Kapolda Maluku.
Pengakuan tersebut, diutarakan Irjen Pol Bahadurin Djafar, dalam sambutannya, saat menjadi nara sumber Bimtek Penguatan Kompetensi Penceramah Agama Angkatan I, Kantor Wilayah Kementrian Agama Provinsi Maluku Tahun 2020 dengan materi “Penguatan Kamtibmas Maluku, yang dilaksanakan di Swiss Bell Hotel, Ambon, pada Kamis (15/10/2020).
“Kemarin sebelum saya jadi Kapolda Maluku, saya melaksanakan umroh dan berdoa di depan Ka’bah, bahwa ijinkan saya bertugas ke tempat yang bisa saya dakwaan agama, tapi yang terbayang adalah di pulau Jawa, cuma keputusan Allah SWT di Ambon karena rupanya Maluku ini ada jodoh dengan saya,”Ujarnya.
Jenderal bintang dua itu juga berkisah, tentang kehidupan pribadinya yang terlahir sebagi anak kampung asal Sulawesi Selatan. Tentunya sebagai anak kampung, makan kesukaan di tempat tugasnya adalah ubi. Namun yang terpenting adalah menjalankan tugas dan kepercayaan dengan baik yang menjadi aman dari Allah SWT.
“Nama saya Baharudin Djafar; Bahar artinya lautan, Adin artinya Agama, Djafar artinya jafaran keharuman jafaran keharuman jadi Maluku ini jadi kayanya sama. Olenya itu aman dan kepercayaan yang diberikan Allah SWT, harus saya jalankan dengan baik,”tutur Mantan Kabid Humas Polda Metro Jaya Itu.
Ia menuturkan, sebagai Provinsi Kepulauan dengan 92 persen di kelilingi lautan, kekayaan alam Maluku, harus di syukuri sebagai pemberian dari Allah SWT.
“Kadang kita tidak mengikuti jadi penyuluh agama, sedangkan penyuluh ini menjadi obor. Apa lagi apa yang di sampaikan oleh penyuluh itu adalah kebaikan, ini adalah kerja Andia Allahu salam dan ini adalah kerja pilihan yang mana manusia di pilih oleh Allah SWT maka di berikan kerja yang menyuluh orang lain,” ucapnya.
Masih kata, Kapolda, sejarah manusia ini terdiri dari dua unsur yaitu ada ruh ada jasad. Ruh jarang kita isi rohani kita, pada hal ruh ini jauh lebih penting dari pada jasat.
“Ruh asalnya dari langit, maknanya dari langit juga yaitu iman dan suatu saat ruh juga akan kembali ke langit. Sedangkan jasad berasal dari tanah dan makannya dari tanah juga, dan makan yang kita makan semua pun dari tanah dan insyaallah saatnya kita akan kembali ke tanah juga. Maknanya ruh ini jauh lebih penting dari pada Jasat, tetapi yang kita utamakan di sini adalah Jasat,” Ucapnya.
Menurutnya, sebagai seorang pemimpin harus mau melayani orang lain. Sama halnya menjadi seorang penyuluh tentu kerjanya melayani dan memberikan pelayanan kepada orang orang sehingga Allah SWT mengangkat derajat kita. Dalam kegiatan ini yang di perlukan adanya sosialisasi, tujuannya juga untuk peran serta dalam menjaga dan peningkatan Babinkamtibmas di Maluku ini.
“Peran penyuluh adalah sebagai tempat memperoleh informasi berkenaan dengan kehidupan keagamaan. Saya yakin dengan kegiatan ini, pasti keamanan akan terjalin dengan baik,” Ungkap Kapolda.
Lain halnya yang disampaikan Perwakilan Pangdam XVI/Pattimura, Kolonel Inf .Edi Sarwono, menjelaskan, materi berkaitan dengan mewujudkan ketahanan nasional, melalui bela negara.
“Bela negara itu sebenarnya sederhana, bela negara itu tidak perlu perang, latihan militer atau di suru lari sama bapak polisi itu tidak ada tetap seperti apa yang sudah di sampaikan oleh bapak Kapolda tadi mensano inkor porisano itu sudah kita rubah yaitu buanglah sampah pada tempatnya itulah wujud dari pada bela negara,”ujar Kolonel Inf Ir. Edi Sarwono
Lanjut dikatakan, untuk menumbuhkan kecintaan kita kepada bangsa dan negara, betapa indahnya dan megahnya karunia yang di berikan oleh Allah SWT kepada bangsa Indonesia.
“Yang di maksudkan dengan ketahan nasional adalah, kondisi keuletan dan ketangguhan yang mengaduh kemampuan kekuatan ketahanan nasional dalam menghadapi segala ancaman, hambatan dan gangguan baik yang datang dari dalam mau pun luar yang langsung mau pun tidak langsung, bagaikan integritas kelangsungan hidup bangsa dan negara serta mengajak perjuangan tujuan nasional,” ujarnya.
Ia menambahkan, Tadi bapak Kapolda juga sudah menyiapkan dampak Covid-19 ini tidak secara nasional tetapi juga sudah mendunia, update terakhir pada tanggal 13 Oktober 2020 di dunia itu sudah mencapai 38, 032 juta kasus terinfeksi virus covid 19 sedangkan di Indonesia sendiri sudah terinfeksi 340.000 sekian dan sembuh baru 263. 000 dan meninggal 12 ribu. Sedangkan dalam wilayah Maluku yang positif 3454 orang, sembuh 5000 dan meninggal 42 orang.
“Dalam menghadapi pandemi Covid-19 ini faktor ekonomi di Indonesia menurun-5,32 persen, bahkan bapak Presiden Republik Indonesia mengatakan kalau itu terjadi terus menerus kemungkinan angka menjadi prosesi, kemudian di Maluku ekonomi mines 0,92 persen,” Tutup Kolonel Inf Ir. Edi Sarwono. (CNI-01)