Jakarta,CakraNEWS.ID- Lembaga Pendidikan dan Pelatihan (Lemdiklat) dan Sekolah Staf dan Pimpinan (Sespim) Polri menyelenggarakan program Pendidikan Sespim Polri Dikrek ke-28 Tahun 2019 dengan mengusung tema “Pendidikan Meningkatkan Kemampuan Managerial dan Kepemimpinan Tingkat Tinggi Yang Unggul dan Berintegritas di Era Demokrasi dan Globalisasi Yang Promoter Untuk Mewujudkan Keamanan Dalam Negeri Dalam Rangka Mendukung Pembangunan Nasional”, bertempat di ruang Hoegeng, Gedung Sespim Polri, Lembang, Jawa Barat, Senin (30/9). Pendidikan ini diikuti oleh 62 peserta yang terdiri 50 Pamen Polri dan 12 Pamen TNI.
Kepala Sespim Lemdiklat Polri Irjen Pol. Prasta Wahyu Hidayat, dalam sambutannya menyampaikan terima kasihnya kepada Kepala BNN karena sudah berkenan hadir memberikan masukan dan arahan kepada para siswa Sespim.
Prasta Wahyu menambahkan inilah 60 siswa yang sudah terpilih dan berharap Kepala BNN berkenan membagikan pengalaman dan penjelasan tentang BNN, karena di Indonesia masih banyak permasalahan penyalahgunaan narkoba.
Ka Sespim juga berharap setelah memberikan pengarahan, ada sesi tanya jawab sebagai bentuk interaksi sehingga siswa mendapatkan masukan dan gambaran tentang tentang pencegahan maupun pemberantasan narkoba.
Dalam arahannya, Kepala BNN RI, Komjen Pol Heru Winarko, memberikan penekanan untuk menghilangkan sikap komandan jika menjadi pimpinan.
“Untuk adik-adik saya ini ada pesan moral yang ingin saya sampaikan. Sudah banyak nilai-nilai yang bergeser. Sebagai calon pemimpin kita harus melayani, bukan dilayani. Dan fisik kita harus lebih kuat dari anak buah kita. Buktikan kalian orang pilihan dan mampu menggunakan sumber daya yang ada,” ujar Heru dalam arahannya.
Sementara itu, dalam konteks permasalahan narkoba di Indonesia, Kepala BNN mengatakan saat ini sudah darurat narkoba. Sudah banyak narkoba jenis baru yang ditemukan salah satunya adalah NPS yang bahan bakunya dari prekursor.
Heru Winarko menegaskan BNN akan terus mengawasi bahan-bahan prekusor tersebut karena banyak yang berproduksi di rumah-rumah, seperti pabrik PCC di Semarang yang berhasil diungkap.
“Untuk itu sinergitas dengan Balai BPOM dan Kepolisian terus kita optimalkan guna menekan peredaran bahan preskusor yang menjadi bahan baku NPS tersebut,” ungkap Kepala BNN. (CNI-01)