Kepri,CakraNEWS.ID- Kerja keras di barengi dengan ketulusan doa dari orang tua, menjadi keberhasilan Bripda Suryanto Sarizal sang anak yatim, yang berhasil lulus menjadi seorang bintar remaja Polri, Polda Kepulauan Riau, TA 2019/2020.
Lika-liku kehidupan sebagai seorang anak yatim, yang ditinggalkan oleh ayah yang meninggal dunia sejak Suryanto Sarizal masih mengenyam pendidikan di bangku kelas 2 SMA, tidak membuat dirinya berputus asah untuk terus berjuang meraih cita-cita menjadi seorang anggota Polri.
Terlahir sebagai putra ke-3 dari kehidupan keluarga Nelayan, Suryanto Sarizal, berhasil membanggakan keluarganya dengan menjadi seorang bintara remaja Polri berpangkat Brigadir Polisi Dua (BRIPDA) dari Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda Kepri.
“Terima kasih kepada ibu yang selalu mendampingi, selalu sabar dan mendidik Surya, kepada almarhum Ayah terima kasih atas pesan dan amanah ayah yang dahulu disampaikan hingga sekarang Surya dapat meraih cita-cita sedari kecil dan menjadi harapan keluarga,” tutur Bripda Suryanto Sarizal saat ditemui Wartawan usai upacara penutupan pendidik pembentukan Bintara Polri TA 2019/2020, SPN Polda Kepri di Tanjung Batu, Kabupaten Karimun, Senin (2/3/2020).
Suatu kebanggaan, juga bagi Ambriati, Ibunda Bripda Suryanto Sarizal, yang telah berkesempatan langsung menyaksikan pelantikan anaknya menjadi seorang Bintara Polri.
“Terima kasih yang sebesar-besarnya telah melaksanakan pelantikan anak saya menjadi Brigadir Polisi Dua. Merupakan kebanggan bagi saya selaku ibu dari Bripda Suryanto Sarizal,” tutur Ambriati dengan nada terbata-bata
Selaku ibunda, Bripda Suryanto Sarizal, Ambriati mengisahkan kehidupan, sejak ditinggalkan oleh Almarhum ayahnya yang semasa hidupnya bekerja sebagai Nelayan pada saat Surya masih duduk di bangku kelas 2 SMA.
Untuk menunjang ekonomi keluarga, Ambriati rela berjualan kue keliling kampung di Kabupaten Lingga,hingga mampu membesarkan Suryanto Sarizal bersama dengan saudaranya-saudaranya.
“Saya bersyukur anak saya sekarang telah menjadi Polisi,” jelas Ibu Ambriati diiringi Isak tangis haru.
Selama Bripda Surya menjalani proses seleksi dan tes untuk masuk di Bintara Polri tidak ada mengeluarkan biaya apapun, “Nga ada biaya apapun, semua tes yang dilalui atas kemauan anak saya, karena sudah menjadi cita-cita-nya, saya hanya mendukung untuk dia supaya mengikuti dan menjalani, dan saya hanya mengirimkan doa, semoga apa yang dicita-citakan dapat terwujud,” tutur Ibu Ambriati. (CNI-01)