Ambon, CakraNEWS.ID– Jelang pilkada Maluku, isu pertambangan menjadi fokus group discussion (FGD) yang diselenggarakan oleh DPD KNPI Maluku dibawah Kepemimpinan Arman Kalean, bersama GMNI dan BEMNUS Maluku.
FGD orang Muda Maluku itu dipusatkan pada, Jumat (07/06).
Arman Kalean, selalu Ketua DPD KNPI Maluku sebagai inisiator kegiatan ini mengingatkan bahwa Isu Tambang perlu diseriusi oleh Bakal Calon Gubernur dan Wakil Gubernur yang hendak bertarung nanti.
Kegiatan yang dilaksanakan di Kafe Sedap Malam, berlangsung sejak pukul 15.00 hingga 18.00 itu membahas sejumlah situasi pertambangan di Maluku.
Hadir sebagai Pembicara Utama, Ahli Manajemen Pertambangan dari Universitas Halu Oleo (Unhalu) Sulawesi Tenggara, Dr. Irfan Ido, SP., M.Si.
Topik yang diangkat mengenai Perspektif Ekologi Politik Pengelolaan Tambang di Maluku: Gagasan kepada Calon Pemimpin Maluku Perilode 2025-2030.
Dengan membandingkan situasi di beberapa titik tambang di Sulawesi Tenggara, Dr. Irfan menjelaskan perihal tersebut.
“Belajar dari situasi di Sultra, Maluku perlu mempunyai tindakan preventif saat eksploitasi Tambang nanti di Maluku, khususnya Nikel di SBB dan Emas di Buru,” ungkap Dr. Irfan.
Ketua Program Studi Magister Perencanaan dan Pengembangan Wilayah di Unhalu ini lebih jauh menekankan pentingnya kesiapan putra daerah.
Ia mencontohkan, paling tidak, yang bawa eksavator itu sudah punya pemahaman tentang pertambangan. Yang mana menguasai standar operasional sesuai ketentuan.
“Jangan hanya main keruk, nah ini yang dipikirkan, untuk semua pekerja nantinya,” terang Doktor yang juga mantan aktivis GMNI Kendari itu.
Turut hadir Dr. Bram Tulalessy, yang juga aktif sebagai Ketua Asosiasi Penambang Rakyat Indonesia (APRI) Maluku, membeberkan sejumlah kekecewaan tentang regulasi yang membatasi kewenangan Daerah untuk mengelola Sumber Daya Alam (SDA).
“Kita bahas Minyak Bumi, Gas, Nikel, semua pusat yang atur. Kita bisa main di Emas saja, kita sudah punya satu Wilayah Pertambangan Rakyat (WPR), meskipun usul di Buru 4 yang dapat 1”, ketua Dosen yang pernah riset pertambangan rakyat di Sulawesi Utara.
Doktor Tulalessy memompa semangat peserta yang hadir dari perwakilan Cipayung Plus dan aktivis Mahasiswa, serta perwakilan Jurnalis dengan menyampaikan data eksplorasi Indogold sejak era Orde Baru, bahwa Maluku sangat kaya Emas. Bahkan kata Doktor Unpatti ini, “Thorium saja ada di Maluku”.
Kegiatan yang dihadiri langsung oleh Korwil GMKI Maluku, Ketua PKC PMII Maluku, GMNI Kota Ambon, DPMU Unpatti, Mollucas Corruption Watch, dan berbagai aktivis demokrasi ini menelurkan beberapa poin rekomendasi kepada Bakal Calon Gubernur dan Wakil Gubernur yang akan bertarung pada Pilkada Maluku mendatang, sebagai berikut:
- Memastikan keberlanjutan pengurusan pertambahan jumlah WPR dan IPR bagi daerah-daerah potensi Tambang, Emas, Nikel, dan Tembaga.
- Memastikan pertambangan di Maluku kedepan dilaksanakan dengan memperhatikan aspek ekologis dan aspek sosiologis yang berkelanjutan, dan tidak memberangus spirit masyarakat adat.
- Memastikan evaluasi terhadap proses regulasi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) yang menguntungkan Pemerintah Daerah Maluku. Calon Kepala Daerah harus berani mengevaluasi juga kegagalan Pemerintah Pusat terkait kerumitan perizinan.
- Memastikan lebih banyak putra daerah Maluku yang akan bekerja saat tambang melakukan eksploitasi, mulai dari Jasa Outsourcing, bahkan level middle dan high di dalam perusahaan.*** CNI-04