Jakarta,CakraNEWS.ID- Pelaksanaan satu juta vaksinasi booster, yang di selenggarakan Polri bersama Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan Kementerian Agama (Kemenag), mendapat aparesiasi dari Komisi Kepolisian Nasional (KOMPOLNAS).
“Konsolidasi Polri dengan Ormas Keagamaan serta Kemenag ini sangat strategis. Untuk itu, sebagai Anggota Kompolnas, saya perlu mengapresiasi langkah strategis dan positif seperti ini dan juga sekaligus mengajak seluruh masyarakat untuk mendukungnya. Berharap Tuhan Yang Maha Kuasa memberi kemudahan, kesehatan dan keberkahan di bulan yang penuh berkah ini,”ucap anggota Kompolnas, H.Mohhamad Dawam, dalam keterangan tertulis yang di terima CakraNEWS.ID, Kamis (21/4/2021) .
Menurut Dawam, apa yang diikhtiarkan Kapolri dan jajarannya berkolaborasi dengan PBNU dan Kemenag dalam pelaksanaan vaksinasi booster massal, tentu memiliki tujuan mulia dalam rangka menjaga keselamatan warga Indonesia secara umum seiring menjelang Idul Fitri tahun ini.
“Spirit menjaga kesehatan masyarakat ini menggambarkan bahwa negara hadir dan serius dalam melaksanakan salah satu Maqashidusy Syariah yakni Hifdhun Nafs, menjaga kehidupan, tidak memandang bulu apakah warga NU atau bukan, warga Muslim atau Non Muslim,”Ujarnya.
Baca Juga: Gandeng PBNU, Kapolri Tinjau Vaksinasi 1 Juta Booster
Dawam mengatakan, program satu juta vaksinasi booster, yang dilakukan Polri bersama PBNU dan Kemenag sangat tepat, strategis dan akan menguatkan konsolidasi seluruh elemen masyarakat tidak melihat latar belakang keagamaan, pandangan politik dan aliran.
“Saya berharap kerjasama Polri, Ormas Keagamaan semisal NU, Muhammadiyah dan Kemenag diseluruh tingkatannya bahu membahu dalam kebaikan; Fastabiqul Khairat untuk keamanan, kesehatan, maupun kedaulatan Indonesia dari varian ideologi transnasional radikal yang sangat mengganggu kebangsaan kita,”Harapnya.
Pelaksanaan satu juta vaksinasi booster, kata Dawam menunjukkan terkonsolidasikannya antara kekuatan civil society dengan negara dalam membangun, bekerjasama berbagai hal dalam konteks ikhtiar kesehatan masyarakat.
“Perlu diapresiasi, dan hal ini juga akan berpotensi terbangunnya ruang dialog positif masyarakat dengan Pemerintah sehingga menumbuhkan kepercayaan yang bersifat hakiki, tidak dibuat-buat,” Pungkasnya. *CNI-01