Ambon,CakraNEWS.ID-Rencana deklarasi Konsorsium Pemuda Seram yang beberapa waktu belakang ini marak diperbincangkan, menuai protes dari kalangan muda dan mahasiswa asal Pulau Seram.
Nadjar Abdullah Lohy, Pemuda Seram Bagian Barat menilai, deklarasi Konsorsium Pemuda Seram itu “asal jadi” dan tidak demokratis. Pasalnya tidak ada pertemuan akbar untuk penyeragaman ide, gagasan dan tujuan untuk pembentukan konsorsium dimaksud.
“Mereka orang yang mengakui sebagai Ketua, Sekjen dan fungsionaris pengurusnya terkesan tidak demokratis dan antikritik, pasalnya teman-teman mahasiswa Seram yang menyampaikan pikiran terkait dengan deklarasi konsorsium ini malah dikeluarkan dan tidak dihargai pendapatnya,” akui dia.
Diakui, tidak ada proses musyawarah untuk penetapan pengurus harian Konsorsium Pemuda Seram tali tiba saat – tiba akal langsung ada dan segera akan dilantik. Sikap tidak demokratis dan antikritik seperti ini menegaskan bahwa konsorsium ini memang dipaksakan untuk dideklarasikan. Terkesan menyimpan misteri adanya kepentingan politik yang begitu kuat.
“Selain itu saya harus sampaikan bahwa semua anak Seram punya hak yang sama untuk berbicara bagi kepentingan Seram dan jangan membatasi teman-teman Seram yang lain untuk bersama-sama.”
“Seram bukan di Timur saja.Ada seram yang jumlah penduduknya jauh lebih banyak atau istilah Politisi Dapil Raksasa di Maluku.Jangan main gila mengatasnamakan Pemuda Seram,”pungkas dia.*CNI-02