Piru, CakraNEWS.ID– KANTOR Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) kembali di Palang keluarga Pemilik lahan, Selasa (10/09)
Kantor yang tepat arus utama jalan trans Seram Kota Piru dipalang oleh keluarga Josepince Pirsouw.
Aksi tersebut dilatar belakangi ketidak puasan keluarga Pirsouw atas bangun yang sejak awal dibangun hingga kini belum dibayarkan oleh Pemerintah Daerah.
Kasus Pemalangan kantor dinas “babasa” itu terhitung sudah Enam Kali.
” Beta datang palang Kantor Dinas PU ini, karena belum dibayarkan lahan tanah milik Katong, dan palang ini untuk yang ke Enam kalinya. Mulai Bupati yang pertama sampai dengan Pj Bupati yang baru ini, Muhamad Jais Ely, janji tinggal janji, untuk dibayarkan naumun tidak pernah terealisasi, sampai saat ini akhirnya beta datang palang lagi,” ungkap Roy Pirsouw, anak dari Josepince Pirsouw, Pemilik Lahan.
Pirsouw juga menyampaikan kekesalannya dengan adanya pemindahan Kantor Dinas Infokom Kabuoaten SBB menempati Kantor Dinas PU.
Menurut Pirsouw, seharusnya kalau Kantor PU mau dipindahkan ke Gedung Nunusaku Center, seharusnya Pemerintah Daerah harus membayar lunas dulu baru angkat kaki. Buka serta Merta tukar guling posisi tanpa membayar kewajiban kepada pemilik lahan.
“Intinya Beta Roy tidak mau Dinas Infokom. Tidak boleh berkantor di Kantor Dinas PU dan Tata Ruang. Tunggu sampai ada pembayaran dari pemerintah Daerah baru bisa ditempati oleh Infokom,” tegas Pirsouw.
Pantau media ini, Aksi Roy Pirsouw membuat pegawai kantor tersebut kocar kacir berlari mencari posisi aman.
Salah satu pegawai yang namanya enggan ditulis mengakui sudah keseringan mendapati kejadian keserupa. Pemalangan dari pemilik lahan dilakukan hingga kerja kerja kantor tidak efesien.
“Kita (katong) ini hampir setiap saat, kantor ini dipalang oleh pemilik lahan. Jadi Katong seng (tidak) tahu mau kantor dimana yang betul. Sekarang katong kantor PU sudah pindah di Gedung Nunusaku Center yang jauh dari kota Piru jaraknya kurang lebih 6 km, bagaimana yang setiap hari pulang bale harus naik ojek,” kesal dia.*** CNI-04