Ambon, CakraNEWS.ID– SEMBARI menceritakan latar belakang keluarganya yang merupakan nelayan sederhana di Cirebon, Staf Khusus (Stafsus) Menteri Kelautan dan Perikanan Prof Dr Ir Rokhmin Dahuri memberikan motivasi kepada nelayan-nelayan di Waeyoho Desa Kawa kecamatan Seram Barat, Kamis (04/03).
Stafsus Menteri, Prof Dr Ir Rokhmin Dahuri beserta rombongan didampingi Bupati Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) dan jajaran pimpinan organisasi perangkat daerah.
Sebelum pada akhirnya bertemu nelayan budidaya tangkap dan pengumpul di dusun Waeyoho, Rokhmin bersama robongan Menteri Kelautan dan Perikanan meninjau Pasar Ikan Tradisonal Piru dan Dermaga Pelabuhan Hatu.
Kepada waratwan, Stafsus Menteri Rokhmin, mengaku bersyukur mendapat undangan dari Bupati SBB ,M Yasin Payapo untuk kerja bekerjasama.
Kerja sama dalam meningkatkan kemajuan sektor perikanan dan bisa mensejahterakan Nelayan, para pebudidaya Ikan dan para pengelola ikan.
Di balai dusun Waeyoho, Stasus menceritakan dulu Bapaknya Nelayan buta huruf di ciribon, Ibunya hanya menicicipi kelas I sekolah dasar, pekerjaannya berdagang ikan Asin.
Akan tetapi, berkat asin dan amisnya laut, dirinya berhasil menjadi Guru besar di IPB dan mantar Dirjen Kelautan dan perikanan. Juga pernah jadi Mentri selama Empat Tahun di jaman Presiden Gus Abdulrahman Wahid.
“Dengan pengalam ilmu yang Saya miliki, bisa membantu di Kabupaten Seram Bagian Barat ini untuk maju sejahtera melalui usaha kelautan perikanan melalui Nelayan, pembudidaya, pedagang ikan dan pengelolah,” ungkapnya.
Stafsus berjanji akan memperdayakan budidaya nelayan di kabupaten bertajuk saka mese nusa itu. Baik itu di air laut maupun di air payou di darat.
“Intinya sama saja kalau penangkapannya di pelihara dan dibesarkan. Komoditas ikan yang bagus yang bisa mensejahtrakan nelayan , seperti ikan kerapu, lobseter, kakap putuh untuk Nelayan di Kab SBB,” paparnya.
Stafsus juga mengakui, direncanakan akan membangun tambak udang panama di perairan air payao ( air tawar) di Kabupaten SBB.
“Pastikan tujuan Lumbung Ikan Nasional (LIN) harus sejahtra. Saran Pa Presiden RI adalah faktor pertama ,orangnya harus sejahtra. Dan untuk tahun ini Pemerintah Pusat sudah canangkan bajet tambahan untu Maluku yang suda dialokasikan disektor perikanan yaitu 3,7. Triliun, dan dari situ banyak yang dianggarkan ke kabupaten SBB. Alasannya karena potensi perikanan penangkapan ikan di SBB memenuhi syarat jadi salah satu sentra LIN, di provinsi Maluku.*** CNI-03