Kepri,CakraNEWS.ID- Perayaan hari raya Idul Adha 1440/Hijriah, diselimuti rasa dukacita yang mendalam dirasakan oleh Keluarga Anwar Musadan, atas kehilangan sang buah hati Bambang Setya Nugraha (17). Siswa kelas IX SMPN 52 Batam itu, ditemukan dalam kondisi meninggal dunia akibat terseret arus Jembatan Pelabuhan Depan Pelabuhan Nongsa Pura, Kelurahan Sambau, Kecamatan Nongsa, pada Senin (12/8/2019)
Korban Bambang Setya Nugraha, dikabarkan hilang terbawa arus laut, saat meloncat dari atas Jembatan Pelabuhan Depan Pelabuhan Nongsa Pura, Keluarahan Sambau, Kecamatan Nongsa, pada Minggu (11/8/2019), akhirnya berhasil ditemukan oleh Rescue Penyelam gabungan Basarnas Kota Batam, Dit Sabhara Polda Kepri, Dit Polairud Polda Kepri, Satpol Air Polresta Barelang dan personel Polsek Nongsa, pada Senin (12/8/2019). Saat ditemukan korban sudah dalam kondisi kaku dan tidak bernyawa.
Informasi yang diterima CakraNEWS.ID, dari Kapolsek Nongsa, Kompol A.P,Sihite, mengatakan, jenasah korban Bambang Setya Nugraha, ditemukan oleh tim penyelaman gabungan Basarnas dan Polri, sekitar pukul 14.05 WIB, dilokasi Jembatan Pelabuhan Depan Pelabuhan Nongsa Pura.
“Jenasah korban Bambang Setya Nugraha, siang tadi pukul 14.05 WIB telah ditemukan oleh tim gabungan Basarnar dan Polri di tempat kejadian perkara Jembatan Pelabuhan Depan Pelabuhan Nongsa Pura. Korban telah dibawah ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Kepri, untuk di Visum oleh Dokter,” ungkap Sihite.
Sebelumnya, Bambang Setya Nugraha (17) bersama dengan 4 orang temannya, masing-masing, Alif (16), Farhan (16), Rabbani (15), dan Andi Ciko Perdana (16), pada Minggu (11/8/2019),
sekitar pukul 16.00 WIB, terlihat berenang di Pantai Bucin Kelurahan Sambau, Kecamatan Nongsa,Kota Batam. Karena merasa kurang puas Korban mengajak 4 temannya untuk kembali berenang di Jembatan depan Pelabuhan Nongsa Pura, dengan cara melompat dari jembatan ke laut.
Korban dan teman-temanya sudah melompat sebanyak 4 kali setelah setengah jam berenang, korban melompat dari tengah jembatan dan berenang menuju seberang pada saat di pertengahan korban merasa tidak kuat dan berteriak minta “tolong”. Melihat kejadian tersebut teman-teman korban berusaha untuk menolong korban dengan meminta bantuan ke masyarakat sekitar, namun karena derasnya arus dan korban baru belajar berenang, sehingga terbawa arus 100 meter dari Jembatan.
Disisi lain, Romlah nenek Bambang kepada Wartawan, Senin (12/8/2019 berharap tim SAR gabungan bisa menemukan cucu kedua tersebut bisa dalam keadaan hidup atau mati
“Kami sekeluarga berharap tim SAR gabungan dan polisi bisa menemukan cucu saya,”ujar nenek Romlah sambil menangis.
Romlah menuturkan, kejadian ini membuat sekeluarga cemas sehingga mantu dan anaknya tidak pulang kerumah terus mencari Bambang yang hingga kini belum diketemukan oleh tim SAR gabungan.
“Sekeluarga cemas sehingga mantu dan anaknya tidak pulang kerumah terus mencari Bambang yang hingga kini belum diketemukan oleh tim SAR gabungan,” pungkasya. (CNI-01)
Berikut Video: