Ambon, CakraNEWS.ID— Provinsi Maluku tak lagi setengah hati memperjuangkan status embarkasi haji penuh. Di garis depan, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Maluku, Dr. H. Yamin, memimpin langsung gerakan strategis ini.
Selama lebih dari setahun, ia mendorong percepatan realisasi dengan pendekatan terukur, kolaboratif, dan berbasis kepentingan umat.
Di bawah kepemimpinannya, Kanwil Kemenag Maluku terus menunjukkan dedikasi nyata.
Mereka tak hanya bekerja di balik meja, tapi juga aktif membangun komunikasi lintas sektor—dari Gubernur hingga ke tingkat pusat di Jakarta.
Formature Badko HMI Maluku-Malut, Poyo Sohilaw, menyampaikan apresiasi tinggi atas kinerja Kemenag Maluku. Ia menilai langkah ini bukan sekadar administrasi, melainkan misi kemanusiaan.
“Mayoritas calon jemaah haji kita adalah orang tua. Kehadiran embarkasi penuh akan mengurangi beban biaya, mempersingkat waktu perjalanan, dan menghemat energi mereka,” ungkap Poyo, Kamis (24/4).
Menurutnya, Kemenag Maluku sudah memberikan contoh kepemimpinan yang berpihak pada rakyat. Namun, perjuangan ini tak bisa dikerjakan sendiri.
Poyo mendesak semua pihak, pemerintah daerah, DPRD, kepala daerah, hingga wakil rakyat di Senayan, untuk duduk satu meja dan menyusun strategi bersama.
“Jika benar Gubernur Hendrik Lewerissa memberi sinyal dukungan, maka inilah saatnya menyatukan barisan. Ini bukan proyek sektoral. Ini agenda strategis daerah,” tegasnya.
Ia juga menyoroti dampak luas jika Maluku berhasil meraih status embarkasi penuh. Selain meningkatkan pelayanan haji, kebijakan ini bisa mendorong pembangunan infrastruktur, memperkuat pelayanan publik, dan menghidupkan ekonomi lokal.
“Tentu masih ada tantangan. Tapi kita harus bicara terbuka. Bandara, fasilitas penunjang, semua itu harus dikaji realistis. Yang penting, kita punya visi dan komitmen bersama,” jelasnya.
Poyo menegaskan bahwa Kanwil Kemenag sudah meletakkan fondasi yang kuat. Kini, tinggal bagaimana seluruh elemen daerah menunjukkan keberanian politik dan semangat kolektif.
“Ini bukan hanya soal haji. Ini soal harga diri dan pelayanan terhadap rakyat. Maluku tak boleh berjalan sendiri. Sudah saatnya kita kawal perjuangan ini bersama,” pungkasnya.***