Maluku,CakraNEWS.ID-Setiap musim sepak bola di tanah air selalu ada bintang muda yang tampil memukau di setiap ajang pesepak bola tanah air. Hal ini yang membuat keseruan tersendiri bagi para pecinta sepak bola, mulai dari mengiring bola hingga mencetak gol menjadi sebuah warna baru dalam tiap perhelatan sepak bola. Tak enaknya menjadi pesepakbola muda yang memiliki skill dan talenta menawan ialah mendapat julukan the next pemain ini atau titisan pemain itu. Julukan itu memiliki dampak membahayakan karier si pemain muda pada tiap perhelatan pesepak bola tanah air.
Sudah banyak contoh kasus bagaimana pemain muda yang memiliki the next ini dan itu justru layu sebelum berkembang. Namun dari banyaknya kisah tak mengenakkan dari perjalanan pemain muda yang layu sebelum berkembang, ada satu kisah yang cukup miris yakni kisah sosok pemain muda Aldi Irfan Marsabessy/Kwairumaratu, talenta muda asal Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) Kecamatan Kilmury yang sempat dijuluki sebagai salah satu pemain penerus yang dimiliki Provinsi Maluku.
Lapangan Sepak Bola Desa Bula Air Kecamatan Bula Kabupaten SBT, sore itu, masih menjadi catatan sejarah bagi putra asal SBT Kecamatan Kilmury satu ini bersama Tim Sepak Bola Kilmury dimana pada 18 Juli 2019 disesaki ratusan penonton. Mayoritas ialah suporter dari Kecamatan Kilmury dan Kecamatan lainya yang ada di SBT, dua tim yang bakal bertanding hari itu di Liga Desa Nusantara (LDN) tahun 2019.
Sebelum laga yang akhirnya dimenangkan oleh Tim Laskar Kilmury atas Jakarta Baru dengan skor 8-1 pada waktu itu, para penonton disuguhkan tontonan pembuka, seorang bocah berambut sepak berusia 15 tahun tampak percaya diri menjuggling bola. Aldi sapaan akrabnya pada saat tampil di Liga Desa Nusantara Kabupaten Seram Bagian Timur mampu mencetak 2 Gol dan berhasil membawa timnya melaju sampai ke Babak Perempat Final dan tumbang saat dikalahkan oleh Tim Bula FC. Tapi masih sempat tampil ulang pada LDN Tingkat Provinsi Maluku yang di laksanakan di Maluku Tengah di Desa Tulehu Kecamatan Salahutu dan mampu membawa timnya keluar sebagai Juara favorit.
Untuk diketahui Aldi Irfan Marasabessy/Kwairumaratu saat ini sudah bermain di salah satu Tim terbaik yang dimiliki Maluku saat ini yakni bermain membela Tim Tulehu Putra pemain yang berperawakan negeri adat Kilmury ini masih sempat dilibatkan. Hal ini menjadi sebuah kebanggaan terbesar baginya dimana kariernya selalu meningkat dan terus bersinar di lapangan hijau.
Pemain muda di setiap tim sepak bola menjadi sebuah alas an terpenting guna membuat terobosan baru dalam setiap pelaksanaan pertandingan sepak bola tanah air. Meski di bawah usia 15 tahun, Aldi sosok olahragawan muda asal Kabupaten berjuluk Ita Wotu Nusa ini mampu bersaing dengan pemain yang lebih senior untuk memberikan kontribusi besar kepada timnya.
Pembinaan usia muda yang digalakkan Koni Provinsi Maluku sudah cukup konkret dengan adanya Pemain usia muda. Setiap tim sepak bola selalu berkomitmen untuk menyediakan tempat bagi pemain yang berusia muda ke atas untuk berkompetisi. Namun yang menarik, di level tim seperti Tulehu Putra dianggap Aldi ini tetap bisa menjadi andalan bagi tim mereka.
Saat ini nama Aldi dan sejumlah nama pemain lainya yang tergabung dalam tim Tulehu Putra berhasil meraih juara pada Kejuaraan Suratin Cup U-15 yang di laksanakan di Kota Ambon pada musim ini dan namanya terus bersinar bersama tim Tulehu Putra yang masuk daftar pemain yang cemerlang pada musim ini. Aldi Irfan Marsabessy/ Kwairumaratu bersama tim Tulehu Putra, misalnya.
Sang pemain berkaki cepat dan kuat ini masih menjadi andalan Tulehu Putra di level selanjutnya yakni mewakili Provinsi Maluku untuk tampil pada Kejuaraan Suratin Cup di Bali. Selain itu, talenta dari Pemain berusia 15 tahun ini merupakan produk berkualitas milik Tim Laskar Kecamatan Kilmury sejak tampil di level Liga Desa Nusantara tingkat Kabupaten Seram Bagian Timur dan Provinsi Maluku. Musim ini, Aldi Irfan Marsabessy/Kwairumaratu sudah menjadi bagian penting kebangkitan Tim Kilmury di LDN tingkat Kabupaten maupun Provinsi, yang sempat terseok-seok pada awal pertandingan LDN berlangsung namun bangkit saat tampil gemilang pada pertandingan selanjutnya sampai terpilih sebagai salah satu pemain untuk bergabung di tim andalan Maluku yakni Tulehu Putra.
Walaupun baru mencetak berapa gol Aldi Irfan Marsabessy/ Kwairumaratu dalam beberapa pertandingan namun dirinya tampil apik pada saat LDN yang berlangsung di tingkat Kabupaten SBT dimana ia mengemas dua gol dan delapan assist hingga sejauh ini. Dua gol yang diciptakan Aldi untuk menambahkan angka tim Laskar Kilmury ketika bermain dengan Jakarta Baru dimana ia mencetak 1 gol pada babak pertama dan mampu membobolkan gol keduanya pada pertandingan babak kedua.
Tak hanya soal mencetak gol, pemain bertubuh mungil ini juga kerap membantu tim Laskar Kilmury hingga mampu meraih juara favorit pada LDN 2019 di Desa Tulehu Maluku Tengah pada Bulan agustus 2019 yang lalu. Saat ini Aldi telah melakukan persiapan untuk tampil bersama tim Tulehu Putra pada Kejuaraan Suratin Cup di bali pada akhir Januari mendatang.
Posisi Aldi dalam setiap bermain sebagai pemain gelandang bertahan tim Tulehu Putra, walaupun posisi yang sering dilihat sebelah mata oleh banyak orang. Posisi ini benar-benar kalah jika di bandingkan dengan striker yang berhasil mencetak gol spektakuler. Kendati demikian, gelandang bertahan atau biasa disebut gelandang bertahan merupakan pemain kunci dalam pertandingan sepak bola.
Aldi Irfan Marsabessy/Kwairumaratu saat di konfirmasi wartawan CakraNEWS.ID, Minggu (5/1/2020) mengungkapkan, kedudukan yang dimiliki saat ini sangat strategis baginya, Menurut putra asal Wanu Sia Kilmury ini jika dilihat dari sisinya, tugas utama gelandang bertahan adalah membantu lini belakang sebuah tim.
“ Saya lebih memilih menjadi gelandang bertahan menurut saya posisi ini tak hanya membantu pertahanan, juga di tuntut untuk membantu lini serang untuk mencetak gol,” ungkap anak muda perawakan Wanu Sia Kilmury kepada Wartawan media ini via seluler pribadinya, Sabtu (4/1/2020).
Keberhasilan atau kesuksesan tak dapat diraih secara instan. Perlu perjuangan dan tekad yang tinggi disertakan dukungan dari kedua orang tua serta masyarakat setempat itulah yang dirasakan Aldi yang memiliki cita-cita sejak kecil sebagai pemain sepak bola sampai saat ini ia selalu berupaya mengembangkan karirnya menjadi seorang bintang sepak bola di lapangan hijauh.
Aldi seperti diketahui saat ini menjadi bintang sepak bola yang lahir dari sebuah pelosok negeri di Timur Nusantara yakni Kecamatan Kilmury. Walaupun dengan keterbatasan yang dimilikinya ia memiliki cita-cita besar untuk mengharumkan nama negerinya di dunia sepak bola tanah air.
“Sebelum saya tampil di Bali pada Kejuaraan Suratin Cup tahun 2020 saya minta dukungan serta doa agar beta (saya) sukses bisa melihat adik-adik yang ada di Kilmury dan khususnya Kabupaten SBT suatu kelak,” ucap Aldi minta dukungan sebelum tampil pada Kejuaraan Suratin Cup yang digelar pada akhir Januari 2020 nanti.
“Kepada keluarga beta sangat garapkan doa dari semua khususnya kepada beta punya kedua orang tua yang berjuang untuk kasmasuk beta di tim Tulehu Putra Insya Allah jika beta sukses beta akan melihat keluarga serta harapan anak muda dan negeri khususnya di dunia sepak bola,” ungkap Aldi minta doa Orang Tua dan keluarga.
Aldi Irfan Marasabessy/Kwairumaratu yang berasal dari sebuah keluarga raja di Negeri Kilmury Kecamatan Kilmury Kabupaten Seram Bagian Timur Provinsi Maluku, untuk meraih mimpinya. Aldi tak patah semangat demi mengharumkan negerinya.
Nama Aldi memang mencuat di negerinya setelah diketahui saat ini bergabung bersam tim Tulehu Putra dan berhasil membawa tim Laskar Kilmury ke kasta tertinggi pada LDN tingkat Provinsi Maluku. Bukan hanya itu, pemain 15 tahun tersebut juga berkat penampilan terbaiknya sehingga di berikan sebuah sepatu dari Pelatih tim Tulehu Putra Abdul Rasyid Lestaluhu dengan harga yang dibanderol bervariasi. Dikatakan Aldi, saat ini mereka telah melakukan latihan guna mengikuti Kejuaraan Suratin Cup di Bali sebelumnya mereka ikut Kejuaraan Suratin Cup U-15 dan keluar sebagai juara sehingga mewakili Provinsi Maluku pada kejuaraan berikutnya.
“Yang kami ikut itu Suratin U-14 dan U-17 dan Menpora Alhamdulillah kemarin di Ambon yang itu Suratin Cup U-15 dan keluar sebagai juara, yakni juara 1 sehingga kami tim Tulehu Putra mewakili Maluku di Suratin Cup Bali,” cetus Aldi.
Selain itu dikatakan Aldi sangat berterima kasih kepada sosok pelatih yang luar biasa menurutnya dimana sang pelatih selalu memberikan support kepadanya untuk menjadi seorang bintang lapangan yang tegas melatih dirinya bersama teman-teman setimnya.
“Beta sungguh berterima kasih kepada sosok guru sepak bola saya yakni pelatih kami Abdul Rasyid Lestaluhu, dimana beliau selalu memberikan support dan pernah berpesan latihan itu seng (tidak) usaha matawana (bergadang) jika tidak latihan itu akan berawal dari nol,” kata Aldi menyampaikan pesan dari sang Pelatih Abdul Rasyid Lestaluhu.
Kecintaan pria kelahiran Masohi 20 Mei 2005 asal kilmury ini dengan sepak bola sejak kecil. Aldi yang sebelumnya menjadi seorang pemain sepak bola jalanan ini memiliki cerita yang sangat luar biasa dengan kecintaanya di dunia sepak bola perjalanan disertai mimpinya menjadi pemain sepak bola adalah sebuah harapan besar baginya dan salah satu cita-citanya adalah ingin bermain di Tim Tulehu karena baginya Tulehu merupakan salah satu negeri yang sudah banyak mencetak pemain terbaik di Provinsi Maluku hingga berhasil bermain di Timnas Indonesi.
“Saya bangga bersyukur karena bergabung dengan Tulehu Putra karena di Tulehu ini sudah tak asing lagi bagi saya untuk pemain bolanya maka dari itu saya minta doa agar bisa seperti pemain lainya. Untuk itu kepada masyaraka Maluku khususnya kepada masyarakat Kabupaten SBT doakan saya dan Tim saya Tulehu Putra untuk bisa menang juara satu nantunya di Kejuaraan Suratin Cup Bali,” pungkas Aldi.
Aldi dengan keteguhan yang kuat untuk bisa berprestasi dengan cita-citanya yang tinggi yakni menjadi seorang pesepak bola professional yang ingin menjadi pemain sepak bola masa depan Indonesia. Saat kecil, dia pun sempat merasakan situasi desa yang memang cukup tertinggal.
“Bagi saya, sebagai anak kampung, bisa berprestasi di tingkat nasional bukanlah sesuatu yang tak mungkin, asalkan ada kemauan dan dorongan dari keluarga dan orang tua,” tutup Aldi mengakhiri keteranganya via seluler pribadi.
Aldi Irfan Marsabessy/Kwairumaratu Lahir Masohi 20 Mei 2005 (15 Tahun)
Riwayat Pendidikan :
- SD Negeri 3 Kilmury saat ini menjadi 1 Negeri Kilmury
- SMP Negeri 3 Seram timur saat ini menjadi SMP Negeri 26 Seram Bagian Timur
- SMA Negeri 15 Seram Bagian Timur yang awalnya menjadi SMA Negeri 1 Seram Timur dan saat ini sudah duduk di bangku SMA kelas dua.
Cita-cita : Menjadi pemain bola sejak kecil.
Ayahnya bernama Ahmad Nizar Marasabessy merupakan salah satu guru di Kabupaten Seram Bagian Timur yang mengajar di Madrasah Aliyah Geser. Ibunya bernama Santi Kwairumaratu yang juga seorang guru pada SD Negeri 1 Kilmury juga sebagai Pejabat Raja Negeri Kilmury. (CNI-07)