Piru CakraNEWS.ID—KABUPATEN Seram Bagian Barat (SBB) mengalami kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) Jenis Minyak Tanah. Sementara BBM jenis pretalait dan pertamax ketersediaannya normal sesuai kuota kebutuhan masyarakat.
Hal ini diakui Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten SBB Drs. Soleman Kibas,kepada Media ini, Rabu (10/02).
Kelangkaan Minyak Tanah di kabupaten bertajuk Saka Mese Nusa itu sudah terjadi sejak satu bulan terakhir.
“Kami dari Pemerintah Kabupaten Seram Bagian Barat melalui Disperindag kabupaten suda melayangkan surat ke Disperindag Provinsi Maluku dan sudah di tindaklanjuti oleh Disperindag Provinsi Maluku,” akuinya.
Surat yang dilayangkan tersebut mendapat tanggapan, bahwasanya pihak pertamina untuk tahun 2021 , tengah menyusun kuota untuk Minyak Tanah di Provinsi Maluku.
Pemberitahuan adanya penyusunan kuota oleh pertamina wilayah Maluku itu telah diteruskan pula ke semua APMS yang ada di SBB.
“Sehingga kemungkinan Dua hari lagi Minyak Tanah sudah Masuk dan tersebar di 11 Kecamatan yang ada di Kab SBB ,sudah bisa teratasi,” kata Kibas.
Ia Menambahkan Deperindak sudah turun pantau di semua APMS ,dan patokan pada pengecer 1 (satu) Liter Rp 5000.
Hingga saat ini dari Dinas Disperindag SBB terus memantau ke masing masing APMS,dan mungkin dua hari lagi Minyak Tanah sudah normal kembali.
“Disperindag SBB sudah juga menyurati ke Tiga APMS besar, yaitu, Lasumina, Lasale maupun dari Masohi Maluku Tangah,” paparnya.
Pantauan Media ini, khusus di kota Piru dan sekitarnya, kelangkaan Minyak Tanah begitu dirasakan masyarakat.
“Mulai dari bulan januari sampai hari ini, harga minyak tanah harganya meningkat mulai dari penjualan berkisar Rp 5000 sampai Rp 7000, “ pungkasnya.***CNI-03