Ambon, CakraNEWS.ID– FORUM Koordinasi dan Pencegahan Terorisme (FKPT) Maluku dan Fakultas Ushuludin dan Dakwah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ambon resmi menandatangani nota kesepahaman bersama bidang Pendidikan, Penilitian dan Pengabdian terhadap Masyarakat.
Penandatanganan Kerjasama sama itu dirangkai dalam pembukaan Coaching Penilitian Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) RI, Senin (08/07) di ruang Rapat Utama (Ruptama) Fakultas Ushuluddin dan Dakwah.
Hadir dalam kegiatan tersebut, Dekan Fakultas, Moh Yamin Rumra, Sekretaris FKPT Maluku M. Syukur Assel, para Wakil Dekan Fakultas, pengurus FKPT, serta jajaran ketua-ketua prodi selingkup Fakultas Ushuluddin Dakwah.
Dekan Fakultas, M. Yamin Rumra dalam sambutannya mengakui pentingnya Coaching Enumerator Survey IRT dan IPR Tahun 2024, BNPT-FKPT Maluku, sekaligus Penandatangan MoU antara Fakultas Ushuluddin dan Dakwah IAIN Ambon dan FKPT Maluku.
“Saya menyambut gembira dilaksanakannya kegiatan ini, disertai harapan kegiatan ini dapat memperkuat kerjasama antara FKPT Maluku dan Fakultas Ushuluddin dan Dakwah IAIN Ambon. Apalagi saya mendapat laporan bahwa Survey IRT dan IPR BNPT-FKPT Tahun 2024 ini, melibatkan para dosen dan mahasiswa Fakuklatas Ushuluddin dan Dakwah IAIN Ambon,” akui Rumra.
Rumra menjelaskan, Fakultas Ushuluddin dan Dakwah IAIN Ambon, memang terus melakukan pembenahan. Selain menambah tiga prodi baru pada tahun ini, pihaknya juga akan segera mengajukan pembentukan Fakultas Baru, yakni Fakultas Komunikasi dan Informatika, yang saat ini sedang dalam persiapan dokumen persyaratan.
Oleh karena itu, lanjut Rumra, pihaknya akan terus memperkuat kerjasama dengan semua stakehorders terkait untuk memperkuat struktur organisasi dan pengembangan kelembagaan. Baik dengan unsur perguruan tinggi, lembaga-lembaga pemerintah, dan organisasi kemasyarakatan lainnya. Terutama kerjasama dalam berbagai kegiatan yang menunjang proses akreditasi di Fakultas Ushuluddin dan Dakwah IAIN Ambon.
“Maka saya menyambut positif kegiatan Survey tentang Indeks Resiko Terorisme (IRT) dan Survey Indeks Potensi Radikalisme (IPR) yang akan dilaksanakan tahun ini, dengan melibatkan para dosen dan mahasiswa di lingkungan Fakultas Ushuluddin dan Dakwah. Saya mendapatkan laporan bahwa terdapat 30 Enumerator yang terdiri dari dosen dan mahasiswa yang akan terlibat dalam survey ini, di sejumlah Kabupaten/Kota di Maluku.”
“Hal ini merupakan sebuah inisiatif yang baik, karena semakin meramaikan akfitas keilmuan dengan kegiatan-kegiatan kerjasama lintas organisasi yang akan memberi kontribusi bagi pengembangan kelembagaan di fakultas ini,” tambah Rumah memberikan apresiasi.
Dirinya berharap, melalui kegiatan ini para dosen dan mahasiswa juga dapat mempelajari berbagai metodologi survey yang akan meningkatkan pengetahuan dan skill bidang penelitian yang selama ini telah dipelajari di kampus.
Bahkan jauh lebih bagus jika hasil-hasil Survey ini, dapat dipelajari secara akademik, sehingga semakin memperkuat kewaspadaan kita terhadap perkembangan radikalisme dan praktik-praktik intoleran yang mengancam kehidupan berbangsa, bernegara dan bermasyarakat.
“Kami juga berharap agar kerjasama antara Fak. Ushuluddin dan Dakwah dengan FKPT Maluku yang hari ini diikat melalui MoU, tidak terbatas hanya pada kegiatan survey saja, tetapi juga pada kegiatan-kegiatan FKPT lainnya, yang terkait dengan dunia akademik dan pengembangan Masyarakat. Karena sejatinya tridarma perguruan tinggi itu mencakup pendidikan, penelitian dan pengabdian Masyarakat, yang masing-masing memiliki dimensi yang sangat luas,” pungkas doktor Antropologi tersebut.
Sementara ketua FKPT Maluku, Dr. Abd. Rauf melalui sekretaris, M. Syukur Assel menyampaikan terimakasih serta menyambut positif kerjasama antar kedua instansi.
Assel menyatakan, kegiatan ini dapat terlaksana atas kerjasama yang baik dari Subdit Pemberdayaan Masyarakat Direktorat Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Bidang Penelitian dan Perempuan FKPT Provinsi Maluku, serta Fakultas Dakwah dan Ushuluddin IAIN Ambon.
“Atas nama FKPT Provinsi Maluku, saya menyambut positif diselenggarakannya kegiatan ini, sebagai salah satu ikhtiar kita bersama dalam menghadapi ancaman radikalisme dan terorisme yang hingga saat ini masih terus mengancam kehidupan masyarakat, bangsa dan negara,” ungkap Assel.
Dijelaskan, survey IRT dan Survey IPR yang akan dilaksanakan tahun ini merupakan kelanjutan dari Survey sebelumnya yang dilaksanaan oleh BNPT dan FKPT sejak tahun 2020. Pada survey tahun 2020 Indeks Potensi Radikalisme di Maluku adalah 10,5%.
“Dan kita bersyukur pada Survey IPR tahun 2023, Indeks Potensi Radikalisme di Maluku turun menjadi 5,5%. Hal ini secara langsung menunjukkan keberhasilan kita semua dalam memelihara dan merawat harmoni dan perdamaian di Maluku,” terang Assel.
Namun demikian, lanjut dia, sebagai sebuah daerah yang sangat majemuk dan pernah memiliki pengalaman konfliktual di masa lalu, terutama yang mengatasnamakan agama.
Dirinya mengingatkan, semua komponen Masyarakat di Maluku harus tetap meningkatkan kewaspadaan untuk mencegah berbagai potensi konflik di dalam masyarakat. Proses pencegahan tersebut harus dilakukan secara kolaboratif, sistematis, dan terus-menerus, melibatkan semua potensi Masyarakat, dari elit hingga grash root, akademisi, generasi muda, dan kaum perempuan sehingga bisa tercipta harmoni dan perdamaian yang kuat, mengakar, otentik dan berkelanjutan.
Assel memaparkan, temuan-temuan survey BNPT-FKPT selama ini juga menunjukkan beberapa hal menarik, misalnya tentang pergeseran akses informasi keagamaan yang selama ini secara formal melalui lembaga pendidikan atau guru agama, begeser menjadi media online (internet).
Hal ini perlu dikaji lebih lanjut, karena internet memiliki berbagai inforasi keagamaan yang positif, tetapi tidak jarang juga mengajarkan paham keagamaan yang eksklusif, dan bertentangan dengan nilai-nilai agama yang benar.
“Oleh sebab itu, kami mengajak civitas akademika IAIN Ambon, khususnya rekan-rekan di Fakultas Ushuluddin dan Dakwah untuk secara bersama berkolaborasi mendorong literasi digital bagi Masyarakat, khususnya generasi muda untuk menggunakan media online secara bijak, Apalagi di Fakultas ini terdapat berbagai program studi komunikasi yang tentu memiliki kepakaran dalam mengkaji perkembangan informasi digital dan pengaruhnya bagi Masyarakat,” ajaknya.
Perihal nota kesepahaman, Assel
mengaku akan terus meningkatkan kerjasama dengan IAIN, terutama dengan Fakultas Ushuluddin dan Dakwah IAIN Ambon, karena pada setiap Survey, para Enum kami umumnya merupakan dosen dan mahasiswa IAIN Ambon.
Dia akui,sebagaimana laporan Kabid Pengkajian dan Penelitian FKPT, bahwa pada Survey IRT dan IPR Tahun ini, kami akan menerjunkan 30 Enumerator, yang terdiri dari 20 orang Enumerator IPR dan 10 Enumerator IRT. Para Enum yang sebagian besar dari IAIN Ambon ini, akan diterjunkan di sejumlah Kabupaten/Kota di Maluku.
“Oleh karena itu kami menyambut positif kerjasama dengan Fakultas Ushuluddin dan Dakwah IAIN Ambon, yang hari ini kita tunjukkan dengan penandatanganan MoU antara FKPT Maluku dan Fakultas Ushuluddin dan Dakwah IAIN Ambon.”
“Kerjasama ini juga sudah kami laporkan kepada Bapak Kasubdit Pemberdayaan Masyarakat BNPT. Sehingga diharapkan kedepan kerjasama ini bukan hanya terkait dengan kegiatan Survey tetapi kegiatan bidang lainnya seperti, kegiatan keagamaan, kegiatan pemuda, kegiatan media, dan kegiatan perempuan dan anak yang biasanya dilaksanakan secara regular setiap tahunnya,” pungkas Assel menjelaskan.
Sekedar tahu, coaching enumerator IPR dan IRT diketuai oleh Kepala Bidang Penilitian FKPT Maluku yang juga adalah wakil dekan 1 Fakultas Ushuluddin dan Dakwah, Dr. Saidin Ernas.***