Piru, CakraNEWS.ID- Perhatian Gubernur Maluku, Irjen Pol (Purn) Murad Ismail menghadiri paripurna istimewa DPRD Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) dalam rangka penyampaian pidato perdana penjabat Bupati Andy Chandra As’aduddin, Jumaat (27/05/2022) pagi.
Dalam sambutannya, Gubernur Maluku mengaku rela menyeberang dari Pulau Ambon ke pulau Seram waktu Subhu meski ada agenda penting lainnya yang wajib dihadiri pukul 15.00 WIT di DPRD Provinsi.
“Kenapa Saya datang ke SBB untuk mengikuti Paripurna Istimewa pidato Penjabat Buapti, karena saya sayang sama SBB. Padahal jam 15.00 WIT ada agenda Paripurna di DPRD Provinsi Maluku untuk menerima WTT yang ke-3 dari BPK,” akui orang nomor satu di provinsi Maluku itu saat menyampaikan sambutan.
Dikatakan, bentuk perhatian pihaknya kepada Kabupaten SBB, sehingga pula menunjuk Seorang TNI dari Komando yang punya moto ” Sekali Melangkah Pantang Menyerah Dan Harus Berhasil “, memimpin kabupaten.
“Karena SBB ini pemimpin harus punya prinsip kedepan sehingga Saya menunjuk sudara Andy untuk menjadi Penjabat Bupati SBB. Tidak ada yang salah disini yang salah adalah saya. Bukan Mendagri, tapi yang menunjuk Andy penjabat di SBB adalah saya Gubernur Maluku. Karena Saya Sayang sama SBB ini. Jangan lagi ada dan jadi polemic. Selesai sudah berhenti sampai di sini,” ungkap Gubernur.
Diakui, dirinya menyempatkan diri ke SBB untuk mengikuti dan mendengarkan Pidato perdana Istimewa oleh Bupati yang baru, Andy Chandra As’aduddin.
Kesempatan itu, Gubernur mengajak jajaran pimpinan serta peserta dan tamu dalam sidang Paripurna Istimewa untuk menundukan kepala sejenak mengenang arwah pemimpin yang mencetus kabupaten menerima WDP dan 7 penghargaan dari pemerintah Pusat.
Dari mimbar paripurna DPRD SBB itu, Gubernur memberikan penegasan atas fungsinya, sebagai panjangan tangan pemerintahan pusat di daerah.
“Itu artinya, meliputi pembinaan Aparatur Sipil Negara atau ASN , pengawasan dan pegendalian penyelenggaraan pemerintahan, dan megisi kekosongan pemerintah Daerah pejabat Bupti dan walikota Plt/Plh Bupti dan wali kota di Daerah,” paparnya.
Gubernur tak ayal memberikan petuah terakait kepemimpinan. “Setiap orang ada masanya, dan setiap masa ada orangnya”. Hukum alam ini menegaskan bahwa tidak ada yang abadi di dunia ini, termasuk jabatan Pemerintahan, sehingga momentum peneguhan kepempinan adalah sebuah keniscayaan.
“Oleh sebab itu , Saya ingin pastikan bahwa agenda paripurna Istimewa DPRD SBB ini menjadi ajang dimulainya pelaksanaan tugas Penjabat Bupati dalam konteks kerja sama senergitas harmonis antara Eksekutif dan Legeslatif,” tegasnya.
Motivasi dan Harapan Murad Dalam Paripurna di DPRD SBB
Ada tiga hal yang jangan dilangkahi. Yakni pintar tapi tidak mengurui, tajam tapi tidak melukai, cepat tapi tidak mendahului.
Pintar tapi tidak menggurui. Jangan pendapat orang lain kita tidak terima mukin hari ini tidak berlaku tapi tahun depan bisa berlaku. Orang berdiskusi bukan mempertahankan argumentasi , tapi mendapat solusi yang terbaik.
“Tajam tapi tidak melukai. Jangan kita berbicara sesuatu sehingga teman kita tertusuk perasaannya. Cepat tapi tidak mendahului. Jangan kita tahu informasi sesuatu sehingga main lapor lapor ke atas sampai ke pusat,” jelasnya.
Murad juga mengingatkan penjabat Bupati terkait amanat dalam keputusan menteri dalam Negeri tentang pengangkatan penjabat Bupati.
Hampir seluruh kewenagan kepala Daerah menjadi wilayah kewenagan Bupati dan akan dievaluasi oleh pemerintahan di atasnya.
Oleh, Gubernur mintakan kepada jajaran pimpinan dan anggota DPRD SBB untuk mendukung penuh tugas Penjabat Bupati dengan Arif dan Bijaksana. Sambil tetap menjalakan funggsi koordinasi, fungsi Anggaran dan fungsi pengawasan secara baik.
Kepala daerah dalam hal ini penjabat juga harus bisa menuntaskan kemiskinan di SBB. Meningkatkan pelayanan Kesehatan, Pendidikan , Sosial Pembangunan Infrastruktur dan perumahan sebagai tugas dan tanggung jawab seorang Penjabat Bupati.***CNI-03