“Penanganan Stunting di daerah ini mestinya menjadi fokus utama bagi seluruh pihak terkait, tentunya kunjungan ini sebagai rangkaian kerja saya sebagai Nina Parenting, sekaligus bentuk cinta kepada negeri ini dan anak-anak yang ada di Pulau Panjang, terkhusus di Desa Lalasa dan Argam.” Ketua TP PKK Kabupaten Seram Bagian Timur Yulia Misa Keliobas, Senin (23/10/2023)
Bula, CakraNEWS.ID-– Nina perangi stunting (Parenting) Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT), Yulia Misa Keliobas melakukan kunjungan kerja dengan mengunjungi Desa Lalasa dan Desa Argam, Kecamatan Pulau Panjang , yang merupakan lokasi fokus (lokus) percepatan penanganan kasus stunting di Kabupaten SBT.
Misa yang juga Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten SBT menyebutkan Desa Lalasa dan Argam keduanya merupakan lokus stunting di Kecamatan Pulau Panjang. Kunjungan langsung ke lokus stunting di sejumlah desa termasuk Desa Lalasa dan Argam sebagai upaya percepatan penurunan stunting pada balita yang menjadi program prioritas pemerintah.
Istri Bupati SBT Abdul Mukti Keliobas ini juga mengajak semua pihak bekerja untuk perangi kasus stunting melalui percepatan berbagai upaya yang ditetapkan, karena kekerdilan, gizi buruk ataupun masalah gizi lainnya, menjadi penyebab dan dampak yang sama yakni menciptakan generasi Ita Wotu Nusa dengan kualitas SDM yang rendah dan tidak produktif.
Menurut Misa, upaya memerangi kasus kekerdilan harus di mulai dari dalam keluarga yakni dari proses awal kehamilan hingga 1.000 hari pertama kehidupan sebagai masa emas seorang anak, hingga pola asuh, pemberian makan serta kepedulian terhadap pendidikan anak.
“Isi semua proses ini dengan kasih sayang dalam keluarga serta kepedulian suami dan isteri untuk melihat anak sebagai aset berharga yang harus dijaga, dan pastikan masa depannya, termasuk masa depan yang bebas dari stunting,” pungkasnya.
Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten SBT itu berharap kepada Kepala Desa sebagai Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) di desa, dapat memperhatikan jadwal ibu-ibu hamil melakukan pemeriksaan kesehatannya secara rutin di Puskesmas maupun di posyandu.
Begitu juga anak-anak dan balita harus dibawa ke posyandu setiap bulan untuk memantau tumbuh kembang dan mendapatkan imunisasi dasar lengkap.
Posyandu, tegas isteri Bupati SBT itu merupakan ujung tombak pencegahan stunting. “Jika di posyandu didapati masalah kesehatan pada ibu hamil atau pada anak balita, maka harus segera dirujuk ke puskesmas untuk mendapatkan penanganan yang tepat,” harap Misa.*** CNI-06/IM