Ambon, CakraNEWS.ID– Menjadi muallaf diusia dini harus siap hijrah dari lingkungan asalnya, hingga tantangan baru menjadi suatu cobaan awal untuk terus belajar meneguhkan iman dan Islam.
Hal itu yang dirasakan oleh Angki Nurlette, Santri Muallaf Binaan Baitul Maal Hidayatullah Maluku asal Pulau Buru yang masuk Islam pada Oktober 2020 lalu.
Angki adalah satu santri mualaf binaan BMH, kini Ia sedang belajar di Pondok Pesantren Hidayatullah Liang-Maluku Tengah. “Kami mendengar bahwa Angki tidak memiliki seragam sekolah, oleh itu BMH memberikan seragam sekolah yang layak, aga ia bisa belajar dengan dengan memaikai seragam yang rapi seperti teman-temannya yang lain” terang Ketua BMH Maluku, Supriyanto, Kamis (9/9).
“Mahasuci Allah yang menetapkan dalam hak zakat ada mualaf yang menjadi salah satu asnaf penerima manfaat dari dana zakat. Hal ini benar-benar dirasakan sebagai bentuk kepedulian umat Islam kepada mereka. BMH pun menjalankan amanah syariah ini.” ujar Supri.
Hal tersebut membuat Angki sangat bahagia akhirnya ia bisa bersekolah dengan seragam.
“Terima kasih BMH dan donatur, semoga Allah memberikah keberkahan kepada BMH dan donatur,” ucap Angki.
Program Peduli pendidikan muallah ini digulirkan sebagai wujud peduli kepada mereka yang hijrah dan ingin meneguhkan diri dalam cahaya iman.
“Kita doakan bersama agar Angki dan binaan muallaf lainnya selalu istiqomah memeluk agama Islam dan Angki semangat dalam mendalami agama Islam dan bermanfaat untuk sesama,” tutup Supri