Maluku, CakraNews.ID- Pemerintah Negeri Iha dan Kulur mengecam keras tindakan sejumlah oknum yang memblokir jalan lintas Seram di wilayah dusun Hulung kecamatan Huamual kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), Sabtu (21/03).
“Kami dari pemerintah negeri tentu tidak menginginkan hal ini terjadi. Sementara kita tengah mengupayakan negosiasi dengan kelompok yang memblokir,” akui Sekretaris negeri Iha, Hasan Kaisupy melalui seluler.
Kaisupy menjelaskan, aksi pemblokiran jalan tersebut bukan atas nama negeri Iha ataupun kulur. Melainkan hanya oknum warga yang tinggal menetap di dusun petunanan Iha tersebut. Mereka tidak terima salah satu warga ditahan aparat saat melalukan penyisiran/pembersihan di bekas pertambangan rakyat tersebut.
“Kami tengah berupaya agar jalan tersebut dibuka kembali. Hari pertama diblokir kita berhasil mebuka jalannya. Tapi diulang lagi pada hari keduanya,” akui Kaisupy.
Kaisupy atas nama masyarakat negeri Iha menyampaikan permohonan maaf atas ketidak nyamanan pengguna jalan yang melintasi jalan tersebut.
“Kami memohon maaf kepada masyarakat Huamual yang merasa terganggu saat melintasi jalan tersebut,” paparnya.
Senada dangan Kaisupy, sekretaris negeri Kulur, Abd Rahim Samal menyesali tindakan protes yang merugikan tersebut.
Dirinya menyatakan pihaknya (pemerintah negeri kulur) tengah berkordinasi mencari jalan tengah dari masalah tersebut.
“Kami bersama staf kedua negeri (Iha dan Kulur) beserta saniri sudah turun lokasi kemarin (Red). Hingga hari ini kami masih berkordinasi,” ungkap Samal.
Samal mengakui, ketidak-nyamanan pasti dirasakan para pengguna jalan. Apalagi kata dia, jalan tersebut merupakan satu-satunya akses menuju Ibu Kota Kabupaten untuk dua ngeri dan belasan anak dusun.
“Memang ada jalan alternatif untuk menghindari pemblokiran itu. Tapi kan tidak baik juga. Kita yang tidak enak nantinya dengan seantro masyarakat Huamual yang tengah beraktivitas menggunakan jalan utama tersebut,” akui dia.
Kepada wartawan saat dikonfirmasi, kedua perwakilan negeri itu berkomitmen untuk mecari jalan keluar yang terbaik tanpa mengorbakan banyak orang.
Keduaanya mengaku, pemerintah negeri Iha dan Kulur sudah turun bersama staf saniri negeri untuk membicarakan persoalan dimaksud. Mereka mengakui, Staf pemerintah negeri dan saniri negeri turun langsung di dusun Hulung pada Kamis, 19 Maret 2020 kemarin. Selanjutnya hari Jumaat tanggal 20 Maret 2020, Pemerintah Negeri kembali melakukan hal yang sama tapi tidak berhasil.
“Kami terus berkordinasi dengan pihak yang berwajib sembari meredam amarah oknum warga,” kata Sekretaris negeri Iha.
“Kita akan membuat pendampingan kepada warga kita yang tengah ditahan sambil meredam amarah keluarga Bapak Mukadam yang ditahan,” pinta Sekretaris Negeri Kulur.
Sebagaimana diketahui, Warga Dusun Hulung Desa Iha, Kecamatan Huamual, Kabupaten Seram Barat, Kamis (19/3/2020) memblokir jalan utama lintas Seram kecamatan Huamual.
Pemblokiran jalan itu dilakukan masyarakat dengan cara membuat beton semen setinggi 40 cm, sehingga berimbas pada lumpuhnya akses transportasi menuju ke Kota Piru dan sekitarnya.
Pantauan media ini, pemblokiran jalan yang dilakukan warga Hulung ini sekitar pukul 09.30 WIT, Kamis lalu.
Hal ini dilakukan atas tindakan protes warga karena tidak terima atas tindakan penahanan terhadap Mukadam Siauta (60) salah satu warganya yang terjaring razia oleh anggota gabungan TNI/Polri Pos PAM Bambu Kuning di wilayah Gunung Tembaga karena tertangkap membawa material batu sinabar.
Kejadian pemblokiran jalan yang dilakukan warga Hulung ini, merupakan aksi protes akibat penahanan terhadap Siauta karena tertangkap membawa material batu sinabar saat aparat gabungan TNI/ Polri melakukan razia di kawasan gunung Batu Tembaga. (CNI-02)